Gubernur Jabar Ditantang Tata Perdesaan di Selatan KBB

Minggu, 11 November 2018 - 14:07 WIB
Gubernur Jabar Ditantang Tata Perdesaan di Selatan KBB
Jembatan yang dibangun dengan swadaya dan gotong royong warga di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, KBB. Diharapkan perekonomian dan pendidikan masyarakat lebih berkembang. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Pembangunan di wilayah Jawa Barat hingga kini belum merata. Akibatnya kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah selatan masih tertinggal baik dari aspek ekonomi maaupun infrastruktur.

Karena itu sebagai figur yang dianggap berhasil menata kawasan perkotaan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil ditantang untuk lebih sering turun ke desa dan menata perdesaan agar dapat sejajar dengan wilayah kota.

"Di selatan Jabar masih banyak daerah yang terisolir akibat ketiadaan jembatan dan sulitnya aksesibilitas jalan. Ini tantangan yang harus dijawab Gubernur Jabar (Kang Emil) yang sudah terbukti berhasil menata Kota Bandung, untuk menata pedesaan agar sejajar dengan kawasan perkotaan," kata anggota DPR Dadang Rusdiana saat berkunjung ke Desa Sindangjaya dan Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (11/11/2018).

Hasil dari kunjungan ke sejumlah desa di wilayah selatan, Dadang melihat masih banyak wilayah terisolasi, akses kendaraan tidak masuk, dan hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Ini menandakan pola penyerapan aspirasi pembangunan dari Musrembang seringkali bias. Akibat banyak pejabat daerah yang tidak pernah turun dan melihat langsung kesulitan masyarakat di wilayah masing-masing.

Padahal keberadaan jembatan dan infrastruktur jalan, ujar dia menjadi akses penting dalam mendukung aktivitas warga. Bisa jadi rendahnya angka partisipasi sekolah dan ekonomi yang tidak berkembang di perdesaan dikarenakan infrastruktur yang belum terbangun dan berkeadilan.

Ekonomi dan indeks kebahagiaan masyarakat akan tumbuh ketika infrasturktur terbangun dengan baik. Jangan sampai muncul stigma di masyarakat bahwa pejabat tidak peduli dengan persoalan di daerah dan hanya datang ketika ingin dipilih.

"Lihat di sini (Rongga dan Gununghalu), masyarakatnya masih mau secara swadaya membangun jembatan. Sebuah nilai positif dalam menjaga serta melestarikan nilai gotong royong yang mungkin di kawasan perkotaan sudah sangat langka akibat orientasi kepada materi," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Trapawana Jabar David Riksa Buana menuturkan, pembangunan desa di wilayah selatan Jabar seperti di Kabupaten Bandung Barat masih terkendala aksesibilitas yang buruk.

Pihaknya berupaya membangun beberapa jembatan di Kecamatan Gununghalu dan Rongga secara swadaya dengan masyarakat karena bantuan dari pemerintah belum ada. Padahal kebutuhan masyarakat akan jalan yang baik, jembatan, dan fasilitas publik lainnya sangat mendesak.

"Kami berencana membangun jembatan di Cibenda Kecamatan Rongga, serta bagi warga Saluyu, Tangsi, dan Sadatar di Kecamatan Gununghalu. Caranya dengan swadaya melibatkan masyarakat dalam pembangunannya," kata David.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8028 seconds (0.1#10.140)