Memprihatinkan, Siswa MI Pasirbadak Setiap Hari Bertaruh Nyawa

Senin, 30 Juli 2018 - 18:54 WIB
Memprihatinkan, Siswa MI Pasirbadak Setiap Hari Bertaruh Nyawa
Sejumlah siswa MI Pasirbadak, Kabupaten Sukabumi terpaksa harus menyeberang sungai berarus deras demi sampai di sekolah. Sungai ini berbahaya karena banjir mengintai dan menyeret mereka. Foto/ISTIMEWA
A A A
SUKABUMI - Sejumlah siswa Madrasah Ibthidaiyah (MI) Pasirbadak, Desa Sukamaju, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, harus bertaruh nyawa demi menggapai cita-cita. Untuk sampai ke sekolah, mereka setiap hari harus menyeberangi Sungai Citalahab yang berbahaya dan berarus deras.

Para siswa MI tersebut berasal dari Desa Wangunreja. Desa mereka bersebelahan dengan Desa Sukamaju yang menjadi lokasi sekolah MI Pasirbadak. Kedua desa tersebut dipisahkan oleh aliran Sungai Citalahab yang berarus cukup deras.

Ketiadaan jembatan penghubung membuat anaka-anak itu harus turun ke air dan menyeberangi sungai selebar 50 meter itu. Risiko terseret arus menjadi tantangan tersendiri. Sebab, medan dasar Sungai Citalahab cukup berbahaya, dipenuhi bebatuan licin dan berarus deras.

Suanta (45), ketua RT setempat, mengaku, merasa sangat prihatin dengan perjuangan para siswa itu. Setiap hari mereka harus berjuang membelah derasnya aliran Sungai Citalahab untuk sampai ke sekolah. "Warga di sini merasa was-was akan keselamatan anak-anak. Apalagi jika banjir, arus Citalahab bertambah kuat. Tidak jarang kami bergantian untuk antarjemput mereka dengan menggendong anak-anak itu," ungkap Suanta.

Dia mengemukakan, Sungai Citalahab sangat berbahaya untuk dilalui, terutama oleh anak-anak. Pada 2010 silam, sungai tersebut pernah menelan korban jiwa, yakni pasangan suami istri Aah (60) dan kokom (50) yang hanyut terbawa arus saat menyebarangi sungai.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2996 seconds (0.1#10.140)