Pembangunan Sekolah Roboh di Karawang Gunakan Uang Donatur

Selasa, 06 November 2018 - 09:32 WIB
Pembangunan Sekolah Roboh di Karawang Gunakan Uang Donatur
Gedung SDN Kutanegara II di Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Jumat (2/11/2018) lalu akhirnya bisa dibangun kembali menggunakan uang donatur yang peduli terhadap pendidikan. Foto/ SINDOnews/NilaKusuma
A A A
KARAWANG - Gedung SDN Kutanegara II, Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat, yang roboh pada Jumat (2/11/2018) akhirnya akan dibangun lagi. Namun, pembangunannya tidak menggunakan dana APBD Karawang karena sekolah itu berada di lahan yang statusnya milik Perhutani.

"Untuk memperbaiki sekolah tersebut kita tidak bisa menggunakan dana APBD karena melanggar aturan. Satu-satunya jalan ya kita patungan saja, kebetulan Yayasan Karawang Peduli bersedia membangun sekolah tersebut. Bukan hanya saya pribadi, tapi juga banyak ASN yang mau membantu. Mulai hari ini pembangunan kita mulai hingga satu bulan ke depan kita harapkan bisa selesai dan semua siswa SDN Kutanegara II bisa sekolah kembali dengan normal," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Selasa (6/11/2018).

Cellica mengatakan, SDN Kutanegara II merupakan salah satu contoh dari sejumlah sekolah di Karawang yang kepemilikan lahannya tidak jelas. Sekolah tersebut berdiri di atas lahan garapan milik instansi lain sehingga Pemkab Karawang kesulitan untuk memperbaikinya.

"Kalau kita gunakan APBD tidak boleh karena lahan itu bukan milik kita, kalau dipaksakan malah jadi temuan BPKP. Solusinya sudah kita rencanakan yaitu melalui dana CSR, tapi sekolah itu sudah keburu roboh. Untuk mengatasi itu ya kita patungan saja dari donatur yang peduli," kata Cellica.

Sementara itu, Ketua Yayasan Karawang Peduli Rafiudin mengatakan rencananya membangun enam lokal di sekolah SDN Kutanegara II. Anggaran yang dibutuhkan hingga pembangunan selesai diperkirakan mencapai Rp200 juta. Dana untuk pembangunan sekolah tersebut berasal dari kas yayasan dan juga sumbangan dari donatur.

"Bupati ikut membantu dengan uang pribadinya, juga donatur lainnya yang peduli terhadap nasib siswa yang sekarang ini kesulitan belajar," kata Rafiudin.

Menurut Rafiudin, SDN Kutanegara II memiliki tiga kelas dengan jumlah siswa sebanyak 84 siswa. Setelah bangunan sekolah itu roboh akan dibangun kembali menjadi enam kelas.

"Tadinya mereka sekolah bergiliran pagi dan siang. Tapi nanti setelah pembangunan sekolah ini selesai mereka bisa masuk pagi karena kelas cukup untuk menampung seluruh siswa dan juga ruangan untuk guru," jelasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2065 seconds (0.1#10.140)