Longsor Kembali Terjang Rumah Warga, KBB Darurat Siaga Bencana

Jum'at, 02 November 2018 - 17:18 WIB
Longsor Kembali Terjang Rumah Warga, KBB Darurat Siaga Bencana
Dinding rumah milik Yeyen (54) di Kampung Celak RT 03/09, Kecamatan Gununghalu, KBB, hancur diterjang material tanah longsor. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Hujan deras kembali mengakibatkan bencana tanah longsor di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hingga Jumat (2/11/2018) pagi, tercatat lima kejadian tanah longsor yang dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB.

Lima kejadian itu antara lain di Desa Celak, Kecamatan Gununghalu. Lalu satu kejadian di Desa Cicangkanggirang, dan tiga di Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta.

Longsor tersebut menerjang rumah warga dan juga areal pertanian lahan sawah. Yang paling parah terjadi di Kampung Celak RT 03/09, Kecamatan Gununghalu yang menerjang rumah milik Yeyen (54).

"Longsor menimpa bagian rumah warga. Meskipun tidak semua bangunan rumah terkena, tapi yang cukup parah dialami rumah milik Yeyen di Kampung Celak. Dinding rumahnya hancur diterjang material tanah longsor," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB Dicky Maulana di Ngamprah, Jumat (2/11/2018).

Longsor yang menimpa rumah korban terjadi ketika hujan deras mengguyur KBB dan sekitarnya sekitar pukul 19.30 WIB, Kamis (1/11/2018). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu hanya kerugian materi ditaksir mencapai sekitar Rp50 juta.

Sementara lima penghuni rumah diminta mengungsi ke tempat aman untuk sementara jika hujan kembali turun, guna menghindari jika sewaktu-waktu terjadi longsor susulan.

Diakui Dicky, saat ini memang sudah memasuki musim penghujan sejak tanggal 1 November 2018 sampai 31 Mei 2019 yang mengacu kepada surat dari BMKG. Diperkirakan untuk puncak musim penghujan akan terjadi pada Bulan Januari, Maret, dan April 2019.

Karena itu BPBD KBB, ujar dia, mengimbau masyarakat waspada. Apalagi hasil dari rapat koordinasi dengan BPBD Jabar seluruh wilayah di Jawa Barat berstatus darurat siaga banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

"Hasil rapat koordinasi dan mengacu surat dari BMKG bahwa musim penghujan akan terjadi selama tujuh bulan, maka di seluruh wilayah Jawa Barat statusnya darurat siaga banjir, banjir bandang, dan tanah longsor," ujar dia.

Seperti tahun lalu, tutur Dicky, peristiwa bencana alam di KBB memang siklusnya selalu meningkat di akhir tahun dikarenakan memasuki musim penghujan.

Sejak seminggu terakhir telah terjadi 12 laporan bencana tanah longsor, salah satunya yang menutup akses jalan di Kampung Bonjot, Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta seperti yang terjadi pada Maret 2018 lalu.

"Kemarin akses jalan di sana kembali tertutup setelah kami perbaiki sebelumnya. Ini dikarenakan curah hujan tinggi sehingga mengakibatkan tanggul yang kami bangun Maret 2018 lalu jebol lagi," tutur Dicky.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4852 seconds (0.1#10.140)