Tanpa TOD, KCIC Dikhawatirkan Sepi Penumpang

Jum'at, 02 November 2018 - 13:11 WIB
Tanpa TOD, KCIC Dikhawatirkan Sepi Penumpang
Ketua DPP Ikatan Keluarga Alumni Akademi Lalu Lintas (IKAALL) Haris Muhammadun. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Bandung harus memiliki kawasan transit oriented development (TOD) dan entry point yang terhubung dengan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) agar moda transportasi tersebut dipakai warga. Tanpa TOD, KCIC dikhawatirkan sepi penumpang.

Ketua DPP Ikatan Keluarga Alumni Akademi Lalu Lintas (IKAALL) Haris Muhammadun mengatakan, salah satu alternatif transportasi masa depan adalah transportasi massal berbasis rel, seperti LRT, kereta cepat, reaktivasi jalur KAI, dan lainnya.

Namun, penggunaan moda rel harus memiliki titik entry point, agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Pemerintah harus merencanakan pembuatan simpul-simpul agar moda transportasi saling terhubung.

"Kalau sekadar tempat untuk turun naik penumpang, itu tidak ada peningkatan. Tapi kalau di kawasan itu ada TOD, dibangun perkantoran, perumahan, akan akan terjadi peningkatan penumpang," kata Haris, Jumat (2/11/2018).

Menurut dia, salah satu entry point KCIC adakah Tegalluar. Sehingga, akan sangat baik bila pembangunan LRT Bandung raya prioritas utamanya dari Leuwipanjang ke Tegalluar. Diharapkan, ada konektivitas antara satu kawasan ke KCIC.

"Dan itu harus jadi prioritas, karena KCIC targetnya sampai Tegalluar pada 2020. Makanya harus cepat, agar tersambung dengan LRT Bandung raya. Selain itu, sudah saatnya Jabar melakukan restrukturisasi untuk angkutan umum," jelas dia.

Dia khawatir, tidak dibangunnya TOD dan entry point ke akses KCIC akan membuat moda transportasi itu sepi penumpang. Hal itu juga yang terjadi di Palembang. Tak adanya TOD, membuat LRT Palembang tidak seramai ekspektasi awal.

"Bandung memang masih perlu penyempurnaan. KA Rancaekek ke Padalarang ada, tapi itu simpul tradisional, belum TOD. Itu yang harus dipadukan dengan LRT dan kereta cepat. Toh nanti ke depan tak hanya sampai Tegalluar, tapi juga sampai Kertajaya dan Cirebon," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3306 seconds (0.1#10.140)