BIN dan Pemkot Gelar Rapid Test Massal di Pasar Bogor

Senin, 11 Mei 2020 - 16:54 WIB
loading...
BIN dan Pemkot Gelar Rapid Test Massal di Pasar Bogor
Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Pemkot Bogor menggelar rapid test massal terhadap pedagang dan pengunjung Pasar Bogor, Kota Bogor, Senin (11/5/2020). SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Pemkot Bogor menggelar rapid test massal terhadap pedagang dan pengunjung Pasar Bogor, Kota Bogor, Senin (11/5/2020). Kegiatan ini untuk mendeteksi dan mencegah persebaran virus Corona atau COVID-19

Staf khusus Kepala BIN Mayor Jenderal (Purn) Neno Hermiano mengatakan, rapid test massal ini dilakukan secara acak terhadap pedagang dan pengunjung untuk memutus rantai persebaran COVID-19.

"Kita mobile untuk menjangkau wilayah-wilayah keramaian. Tujuanya untuk memutus rantai COVID-19, kita ini merupakan gabungan dari BIN, BNPB, dan juga Dinkes," katanya di lokasi rapid test Jalan Bata, Pasar Bogor, Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (11/05/2020)

Dia menambahkan, target rapid test massal ini dilakukan kepada 500 orang. Jika nantinya ditemukan hasil reaktif akan dilanjutkan dengan pengambilan sampel swab untuk dilakukan uji laboratorium.

"Kemudian dari rapid test apabila ada yang positif kita lanjut dengan PCR. Mudahan-mudahan kita tidak mendapat positif supaya kita merasa tenang melakukan kegiatan," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan alasan pihaknya memilih pasar dan stasiun karena disinyalir menjadi salah satu epicentrum persebaran utama dari COVID-19. (Baca juga; Pemkot Depok Gelar Rapid Test di Pasar Agung )

"Dua titik epicentrum penyebaran utama adalah stasiun dan pasar. Nah pasar ini agak repot masih banyak pelanggaran social distancing juga dalam ekonomi yang tidak dikecualikan," ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan rapid test maupun swab test yang lebih masih di kawasan tersebut untuk mencegah persebaran COVID-19. (Baca juga; Pemkab Bogor Gelar Rapid dan Swab Test di Stasiun Bojonggede )

"Frekuensinya kita tinggikan. Kurva memang cenderung melandai tapi belum aman. Kalau kita longgar pasti ada ledakan kasus jelang Lebaran," pungkasnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1521 seconds (0.1#10.140)