Len Industri Sukses Kembangkan Radar Militer Berdaya Jangkau 200 Km

Rabu, 31 Oktober 2018 - 18:29 WIB
Len Industri Sukses Kembangkan Radar Militer Berdaya Jangkau 200 Km
Menteri BUMM Rini Suwandi, jajaran direksi PT Len Industri, Pindad, dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil berfoto di depan produk radar militer di kawasan PT Len Industri, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (31/10/2018). Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - PT Len Industri (Persero) berhasil mengembangkan sistem radar militer Len S-200 dengan kemampuan mendeteksi target hingga 200 kilometer (km) pada ketinggian 10.000 kaki.

Direktur Utama PT Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan, Radar militer Len S-200 adalah radar dua dimensi yang ditujukan untuk pengawasan wilayah udara. Untuk mempertahankan performanya, radar ini menggunakan teknologi solid state di bagian modul dan mengunakan pita frekwensi S.

“Kelebihan radar ini yaitu tak hanya memiliki primary surveillance radar, tetapi juga dilengkapi secondary surveillance radar, sehingga mampu mendeteksi target udara dan melakukan fungsi identifikasi. Sedangkan untuk TNI, radar dilengkapi sistem yang mampu memberikan situasi taktik,” kata Zakky pada acara "Excelen: Inovasi untuk Negeri" di kawasan PT Len Industri, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (31/10/2018).

Selain radar, Len juga merilis produk terbaru hasil karya anak negeri, yakni Lensolar. Produk tersebut jawaban Len Industri terhadap rencana pemerintah mengubah 23% pasokan energi konfensional menjadi energi terbarukan.

Zakky Gamal Yasin mengemukakan, inovasi Lensolar menggunakan sistem solar PV yang ditujukan bagi perumahan dan perkantoran. Produk ini cenderung lebih terjangkau dan mampu dibeli masyarakat luas.

“Untuk produk solar, kami buat sendiri. Bahan baku yang masih impor hanya solar sel saja. Sisanya menggunakan bahan baku dalam negeri. Ini sejalan upaya kami sebagai BUMN menjadi pelopor produk dalam negeri untuk mengurangi impor,” ujar Zakky.

Lensolar, tutur dia, dibuat dalam tiga tipe, yaitu 1,5KW, 3KW, dan 5KW. Lensolar didesain mampu melakukan skema impor dan ekspor listrik dari dan ke jaringan listrik PLN. Produk ini juga diklaim dapat menghemat listrik hingga 30% dan dijual dengan harga kompetitif.

Tak hanya produk komersial, Len juga membuat produk bernama Len Rescue. Sebuah peralatan fast emergency reaponder yang dapat menyediakan sumber energi dan perlengkapan darurat. Produk ini dipakai dalam misi bencana alam dan kemanusiaan.

“Kami juga meluncurkan sistem traksi Len Dynatron. Sistem elektrik ini diaplikasikan pada lokomotif, LRT, elektrik bus, dan sepeda motor listrik. Kami juga merilis produk pertahanan, yaitu Radar Len-S200 dan radio militer,” tutur dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0501 seconds (0.1#10.140)