Terpusat di Bandung Raya, Jabar Perlu Pemerataan Pariwisata

Senin, 29 Oktober 2018 - 20:46 WIB
Terpusat di Bandung Raya, Jabar Perlu Pemerataan Pariwisata
Buyer dan seller saat melakukan transaksi wisata pada Asita West Java Travel Mart 2018 di Hotel Novena, Jalan Setiabudi, Bandung, Senin (29/10/2018). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG -

Sektor pariwisata di Jawa Barat dinilai masih terpusat di Bandung raya. Padahal kawasan ini dinilai sudah cukup padat. Provinsi Jawa Barat mesti melakukan pengembangan pariwisata ke semua daerah.

Ketua DPP Asita Asnawi Bahar mengatakan, Jawa Barat mestinya terus melakukan pengembangan sektor pariwisata di daerah lain di luar Bandung raya. Pariwisata di Bandung dinilai sudah cukup banyak dan padat. Sementara daerah lainnya perlu pengembangan.

“Jabar harus terus membangun destinasi baru di luar Bandung. Bandung sudah sangat banyak dan padat. Mestinya, bagaimana wisata merata sehingga ekonomi ke daerah lainnya ikut tumbuh,” kata Asnawi di sela-sela acara Asita West Java Travel Mart 2018 di Hotel Novena, Jalan Setiabudi, Bandung, Senin (29/10/2018).

Diakui dia, kunjungan wisatawan domestik ke Jabar rata-rata mencapai 58 juta per tahun. Angka tersebut cukup tinggi dibanding daerah lainnya. Sayangnya, tingginya kunjungan wisdom masih didominasi kunjungan ke Bandung raya.

Pemerataan sektor pariwisata di Jabar, kata dia, bisa dilakukan dengan fokus melakukan penataan dan pengembangan potensi yang sudah ada. Dengan tetap memperhatikan faktor promosi. Selain itu, mempermudah aksesibilitas, membangun infrastruktur penunjang.

Kemudahan akses di Jabar juga diharapkan meningkatkan kunjungan turis asing. Karena, walaupun kunjungan wisdom tinggi, namun jumlah wisman sangat minim. Jabar hanya masuk provinsi penyumbang 10% kedatangan turis asing.

“Travel mart ini sebenarnya sangat membantu untuk mempromosikan wisata Jawa Barat ke daerah lain. Sebenarnya, kami rutin mengadakan acara seperti ini. Hampir tiap tahun di 24 kota di Indonesia. Kami berharap ini menggairahkan pariwisata nasional,” ujar dia.

Ketua Asita Jabar Budijanto Ardiansjah mengatakan, Jawa Barat perlu promosi agar lebih dikenal luas. Saat ini, promosi wisata Jawa Barat di domestik dan luar negeri sangat minim.

“Kami harus tahu punya kompetitor. Daerah timur mulai berbenah dan melakukan promosi. Seperti Labuan Bajo, Jatim, dan Jateng. Kami terkendala minimnya penerbangan langsung dari Bandung,” kata Ardiansjah.

(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5354 seconds (0.1#10.140)