Lady Biker Gina Hahay, Nilai Ekonomi di Balik Hobi Motor Tua Berkelas

Senin, 29 Oktober 2018 - 06:00 WIB
Lady Biker Gina Hahay, Nilai Ekonomi di Balik Hobi Motor Tua Berkelas
Lady biker Gina Hahay dengan motor tua antik kesayangannya. Foto: ISTIMEWA
A A A
BANDUNG - Sebagai pecinta motor tua, Gina Hahay sangat mencintai hobinya itu. Selain menjadi prestise, Gina yakin hobi tersebut menghadirkan nilai ekonomi.

Lady biker anggota klub motor tertua di Indonesia, Bikers Brotherhood 1% Motorcycle Club (BB 1% MC) itu mengatakan, motor tua yang disukainya bukan sekadar motor tua, tapi motor tua yang berkelas.

Menurut Gina, bukan hanya dirinya, teman-teman sesama anggota klub motornya itu juga memiliki selera hobi yang tinggi. Bahkan, kata Gina, mereka rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk mendandani motor tuanya.

Dia mengatakan, motor tua berkelas mampu menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi. Sebab, selain antik, motor tua berkelas juga bisa menjadi daya tarik bagi pecinta motor tua lainnya.

"Ketika orang menyukai sesuatu, tentu dia akan berjuang mendapatkannya dan di situlah nilai ekonomis akan hadir," ungkap pemilik motor Norton ES2 500 CC keluaran tahun 1956 itu.

Gina sadar, hobinya itu memang terbilang mahal. Selain harus membeli dan mendandani motornya, Gina pun harus mengeluarkan biaya lumayan besar setiap kali mengikuti touring.

"Tapi, semua itu terbayarkan dengan kebanggan dan prestise yang kita punya.Apalagi kita jadi punya banyak teman dengan hobi yang sama juga," ujarnya.

Apalagi, lanjut Gina, jika motor yang didandaninya itu menarik bagi orang lain. Orang yang tertarik, kata Gina, tentu akan rela membelinya dengan harga yang tinggi.

Dia mencontohkan, saat puncak perayaan HUT ke-30 BB 1% MC belum lama ini, klub motornya menggelar lelang sebuah motor bergaya choppers dalam momentum tersebut.

Dinamai The Black Back, choppers spesial yang sengaja dibangun untuk dilelang tersebut merupakan representasi identitas klub motornya itu.

“Basic-nya Harley 2002 Sporster 1.200 CC yang sudah di-rebuild," katanya.

Semua elemen yang terdapat pada choppers tersebut, mulai dari onderdil terkecil seperti baut sampai bagian rangka dibuat oleh tim klub motornya itu, kecuali bagian mesin, ban, pelek, rem, dan accu sebagai sumber listriknya.

Dengan hasil kerja keras seluruh tim, motor antik itu akhirnya dilelang. Dengan sentuhan apik, baik dalam konsep maupun pengerjaannya, chopper itu terlelang dengan nilai ratusan juta rupiah.

"Berkaca dari hal tersebut, hobi ini memang bisa menjadi bentuk investasi yang menjanjikan, selain tentu prestise yang kami miliki," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1416 seconds (0.1#10.140)