Dibutuhkan Petugas, Lapas Purwakarta Kerahkan Warga Binaan Produksi Masker
A
A
A
PURWAKARTA - Susahnya mencari masker di pasaran mendorong Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Purwakarta untuk memproduksi salah satu alat pelindung dari virus corona.
Proses produksi melibatkan enam warga binaan untuk mencukupi kebutuhan internal lapas. “Kami tidak mematok target produksi. Tenaga yang ada ternyata mampu memproduksi sekitar 30 buah,” ungkap Kepala Seksi Pembinaan dan Kegiatan Kerja Lapas Purwakarta, Asep Saripudin kepada awak media, Kamis (2/4/2020). (Baca : Rutan-Lapas Daerah Zona Merah Corona Beri Fasilitasi Besuk via Video Call)
Menurut Asep, lapas sangat butuh APD tersebut, terutama untuk para petugas. Mereka sangat rentan terpapar virus corona dibanding warga binaan karena setiap hari pulang pergi dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya.
”Untuk warga binaan sendiri saya rasa cukup aman dari virus tersebut. Karena interaksi mereka dengan orang luar lapas dibatasi,”ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk sementara kunjungan keluarga terhadap warga binaan dihentikan atau ditiadakan. Begitu pula persidangan. Sebagian sidang ditunda dan sebagian lain disidangkan secara online.
Proses produksi melibatkan enam warga binaan untuk mencukupi kebutuhan internal lapas. “Kami tidak mematok target produksi. Tenaga yang ada ternyata mampu memproduksi sekitar 30 buah,” ungkap Kepala Seksi Pembinaan dan Kegiatan Kerja Lapas Purwakarta, Asep Saripudin kepada awak media, Kamis (2/4/2020). (Baca : Rutan-Lapas Daerah Zona Merah Corona Beri Fasilitasi Besuk via Video Call)
Menurut Asep, lapas sangat butuh APD tersebut, terutama untuk para petugas. Mereka sangat rentan terpapar virus corona dibanding warga binaan karena setiap hari pulang pergi dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya.
”Untuk warga binaan sendiri saya rasa cukup aman dari virus tersebut. Karena interaksi mereka dengan orang luar lapas dibatasi,”ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk sementara kunjungan keluarga terhadap warga binaan dihentikan atau ditiadakan. Begitu pula persidangan. Sebagian sidang ditunda dan sebagian lain disidangkan secara online.
(muh)