Efek Social Distancing, Angka Kecelakaan selama Maret 2020 Turun 16%

Rabu, 01 April 2020 - 13:38 WIB
Efek Social Distancing, Angka Kecelakaan selama Maret 2020 Turun 16%
Kecelakaan lalu lintas yang dialami bus sarat penumpang di jalan tol beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Polda Jabar mencatat, angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Barat selama Maret 2020 turun 16% jika dibandingkan dua bulan sebelumnya, Februari dan Januari.

Berdasarkan data dari Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar, jumlah kecelakaan lalu lintas pada Maret 2020 di Jawa Barat sejumlah 566 kasus dengan korban meninggal 175 orang.

Sedangkan jumlah kecelakaan lalu lintas pada Februari 2020, mencapai 676 kasus yang menyebabkan 236 orang meregang nyawa. Sementara pada Januari 2020, terjadi 739 kecelakaan lalu lintas di Jabar dengan korban meninggal sebanyak 290 orang.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, penurunan angka kecelakaan itu efek social distancing atau jaga jarak sosial yang diterapkan pemerintah untuk menekan persebaran dan penularan virus Corona atau Covid-19.

"Bila dibandingkan Februari dengan Maret, penurunannya 16 persen. Ini efek penerapan social distancing. Mobilitas masyarakat jadi berkurang," kata Erlangga. (BACA JUGA: Ridwan Kamil Potong Gaji ASN Jabar Selama Empat Bulan untuk Penanganan COVID-19 )

Diketahui, sejak akhir Februari 2020 hingga April 2020, pemerintah menerapkan social distancing di semua daerah yang masuk zona merah atau ditemukan kasus orang positif terpapar virus Corona.

Di Indonesia, jumlah kasus terpapar virus Corona di Indonesia sebanyak 1.528 orang. Sebanyak 1.311 dalam perawatan, 136 meninggal dunia, dan 81 orang dinyatakan sembuh.

Sedangkan di Jawa Barat, dari hasil rapid diagnostic test (RDT) yang dilakukan Pemprov Jawa Barat, sebanyak 300 warga terindikasi COVID-19. Paling banyak berada di Kota Sukabumi. (BACA JUGA: Lagi, 300 Orang Jabar Terindikasi Corona, Terbanyak di Kota Sukabumi )

Berdasarkan hasil RDT itu pula, Pemprov Jabar tengah melakukan simulasi karantina wilayah parsial (KWP) di salah satu kecamatan di Kota Sukabumi.

Pemprov Jabar menyediakan sekitar 22.000 test kit RDT yang disebar ke 27 kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat. RDT digelar masif secara door to door dan drive thru.

Guna memastikan kembali, akan dilakukan tes kedua menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab terhadap 300 warga yang terindikasi positif COVID-19 tersebut. (BACA JUGA: Tenaga Medis Daerah Diguyur Insentif Rp4,6 Triliun )
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8627 seconds (0.1#10.140)