Ingin Seperti Hollywood, Kota Bandung Produksi Beragam Film

Rabu, 24 Oktober 2018 - 10:24 WIB
Ingin Seperti Hollywood, Kota Bandung Produksi Beragam Film
Pengunjung mengantre menyaksikan screening FFBW 2018 di CGV Blitzmegaplex, Mal PVJ. Festival ini langkah awal Kota Bandung ramah produksi film. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Kota Bandung mulai mendeklarasikan dirinya sebagai kota ramah film. Langkah ini dimulai dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat memproduksi film berbasis kewilayahan. Hasilnya, empat film karya warga Bandung mulai di-screening di Blitzmegaplex, Mal Paris Van Java (PVJ), Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (23/10/2018) petang.

Empat film karya warga Bandung itu masing-masing berjudul 'Biur Ngapung' karya Sekewood Film wakil Bandung Utara, 'Lagu Lama' karya The Panas Dalam Movie mewakili Bandung Tengah, 'Aku Ingin Menari Jaipong' karya Kampung Film; The Black Team, mewakili Bandung Timur, dan
'Kontrak[an]' karya Ancipa Picture mewakili Bandung Selatan.

"Sekarang proses screening dulu. Nanti akan dipilih film terbaik yang kemudian akan kami bantu promosikan. Tetapi intinya, ini upaya kami menampung kreativitas masyarakat yang merupakan potensi ekonomi kreatif," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Dewi Kaniasari.

Menurut dia, film tersebut diapresiasi melalui wadah Festival Film Berbasis Wilayah (FFBW) 2018. Produksi empat film yang seluruhnya dilakukan dan mengambil pemeran warga, dilakukan sejak 23 Agustus 2018 hingga 13 September 2018.

Menurut Dewi, program FFBW sebagai langkah awal Kota Bandung ramah produksi film. Dia berharap, festival ini akan memunculkan identitas daerah masing-masing. Juga memberikan informasi mengenai budaya dan pariwisata khususnya di daerah dan sekitar kegiatan.

Festival ini, kata dia, akan terus dikembangkan, sehingga banyak bermunculan film-film kreatif dari Bandung. Dia bermimpi, kelak Kota Bandung memiliki nama besar seperti Hollywood di Amerika Serikat atau Bollywood di India.

"Kita boleh bermimpi seperti Hollywood, kenapa tidak. Dan, untuk mewujudkan ini, perlu komitmen bersama. Apalagi, kreativitas ini adalah aset Kota Bandung. Kita harus berdayakan agar masyarakatnya mandiri secara ekonomi dan sosial," beber dia.

Bandung, kata dia, memiliki potensi ekonomi kreatif luar biasa banyak. Dari 16 subsektor, seluruhnya ada di Kota Bandung. Disbudpar, kata dia, akan terus mengembangkan kegiatan berbasis kewilayahan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2958 seconds (0.1#10.140)