Serikat Sesalkan Angkutan Pekerja Abaikan Social Distancing

Selasa, 31 Maret 2020 - 19:25 WIB
Serikat Sesalkan Angkutan Pekerja Abaikan Social Distancing
Buruh salah satu perusahaan di Purwakarta saat menggelar aksi sebelum merebaknya wabah corona. Mereka menjadi pihak yang rentan terpapar. FOTO/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Manajemen pabrik maupun perusahaan jasa angkutan dianggap abai terhadap imbauan pemerintah soal social distancing dalam rangka menekan penyebaran wabah virus corona.

”Saya perhatikan bus-bus jemputan karyawan masih seperti biasa. Saya pernah lihat, bus tersebut malah dipenuhi sesak karyawan pabrik. Kondisi seperti ini ay rasa berpotensi terjadi penularan virus Corona,"ungkap Pimpinan Cabang PC Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponem Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (PC SPAMK FSPMI) Purwakarta, Ade Supiani, Selasa (31/2020).

Menurut dia, banyak buruh yang mengeluhkan tidak adanya alat perlindungan diri yang disediakan manajemen semisal masker, ketika mereka sedang bekerja. ”Banyak buruh yang mengaku harus membeli masker sendiri karena tidak disediakan,” katanya.

Di sisi lain, Ade justru sangat mengapresiasi Pemkot Bekasi yang berani memutuskan untuk menghentikan kegiatan produksi di semua perusahaan. Seharusnya, kata dia, kebijakan Pemkot Bekasi tersebut juga diikuti daerah industri lain, termasuk Purwakarta.
”Bahkan harusnya menjadi keputusan yang bersifat nasional. Perusahaan manufactur terutama yang padat karya sangat potensial menjadi gerbang penularan COVID-19. Karena para pekerjanya akan sulit menjaga jarak satu dengan yang lain,” ujarnya.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2268 seconds (0.1#10.140)