Hadapi Virus Corona, Tentara AS pun Memilih Sembunyi

Senin, 30 Maret 2020 - 20:00 WIB
Hadapi Virus Corona, Tentara AS pun Memilih Sembunyi
Bungker Cheyenne Mountain di Colorado, tempat para tentara NORTHCOM dan NORAD Amerika Serikat, dipindahkan selama pandemi virus corona COVID-19. Foto/ YouTube / AirmanMagazineOnline
A A A
WASHINGTON - Virus corona baru atau COVID-19 benar-benar menakutkan, bahkan bagi militer. Di Amerika Serikat, para tentara dari Komando Utara Angkatan Darat memilih lari dan mengucilkan diri di bungker Cheyenne Mountain di Colorado ketka COVID-19 mewabah di seluruh Negeri Paman Sam itu.

Komando Utara (NORTHCOM) bagian dari militer Amerika yang bertanggung jawab atas keamanan Tanah Air negara tersebut. Militer Amerika mengklaim di bungker itulah, para tentara bisa memantau dan mempertahankan negara tanpa risiko terpapar COVID-19.

Bungker Cheyenne Mountain adalah situs perintah dan kontrol yang dibangun di dalam gunung dengan nama yang sama, yang terletak di dekat Colorado Springs.

"Untuk memastikan bahwa kami dapat mempertahankan Tanah Air meskipun ada pandemi ini, tim komando dan kontrol kami di markas ini terbagi menjadi beberapa shift dan beberapa bagian dari tim pengawasan kami mulai bekerja dari Stasiun Angkatan Udara Cheyenne Mountain, menciptakan tim ketiga di lokasi alternatif juga," kata Kepala NORTHCOM, Jenderal Terrence O'Shaughnessy, dalam siaran langsung di Facebook. (Baca : Corona Infeksi Setengah Juta Warga Dunia, Amerika Serikat Terparah)

"Para profesional kami yang berdedikasi dari komando serta kontrol NORAD dan NORTHCOM mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga mereka dan diisolasi dari semua orang untuk memastikan bahwa mereka dapat berdiri berjaga setiap hari untuk mempertahankan Tanah Air kita," ujarnya.

"Ini tentu saja tidak optimal, tetapi ini benar-benar perlu dan tepat mengingat situasinya," ujar Terrence O'Shaughnessy juga menjabat sebagai Kepala Komando Pertahanana Ruang Angkasa Amerika Utara atau NORAD.

NORTHCOM mengambil langkah-langkah seperti itu untuk memastikan para personelnya dapat memantau pandemi COVID-19 setiap saat ketika penyakit ini menyebar ke seluruh dunia dan di seluruh negeri, termasuk di internal militer.

"Perhatian utama saya adalah...apakah kita akan memiliki ruang di dalam gunung untuk semua orang yang ingin pindah ke sana, dan saya tidak bebas untuk mendiskusikan siapa yang pindah ke sana," ujar O'Shaughnessy.

Menurut laporan The Drive, Minggu (29/3/2020), NORTHCOM dan NORAD mengambil 30 persen dari ruang kompleks bungker.

COVID-19 telah menyebar cepat ke seluruh dunia, termasuk AS. Virus ini dapat ditularkan ke orang lain meskipun pembawa virus tidak menunjukkan gejala terinfeksi.

Jika staf yang bekerja di bungker sakit, sebenarnya ada tim ketiga pejabat militer berpangkat tinggi yang bekerja di lokasi rahasia lainnya.

Jenderal O'Shaughnessy belum menentukan di mana tim komando dan pengawasan yang ketiga itu berada.

Awal pekan ini Angkatan Laut melaporkan beberapa kasus infeksi COVID-19 muncul di antara awak kapal induk kelas Nimitz yang berbasis di Pasifik.

Personil NORTHCOM dan NORAD sekarang berada dalam ruang isolasi dan mereka yang bekerja di sana kemungkinan tidak akan melihat keluarga lagi untuk beberapa waktu selama COVID-19 masih mewabah.

"Ini maraton, bukan lari cepat," kata Jenderal O'Shaughnessy, merujuk pada isolasi para personel militer ke bungker tersebut. (Baca : Bermutasi Menjadi 40 Varian, Virus Corona Lebih Menular)

Meskipun terisolasi di lokasi, Pentagon mengatakan bahwa anggota militer lainnya tidak akan diizinkan memasuki bungker Cheyenne Mountain karena takut COVID-19 menembus kompleks di mana virus dapat dengan cepat menyebar.

Data dari situs pelaporan online worldometers.info, Senin (30/3/2020), menunjukkan ada 142.178 orang yang terinfeksi di Amerika. Dari jumlah itu, 2.484 orang di antaranya telah meninggal. Sebanyak 4.559 pasien telah disembuhkan.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8816 seconds (0.1#10.140)