Banjir Bandang Terjang Underpass Padalarang, Ratusan Rumah Terendam

Senin, 30 Maret 2020 - 18:22 WIB
Banjir Bandang Terjang Underpass Padalarang, Ratusan Rumah Terendam
Banjir bandang kembali menerjang dan menggenangi kawasan Underpass Padalarang, Bandung Barat. Banjir akibat meluapnya sungai tersebut mengulang kejadian yang sama akhir tahun lalu. Foto/Dok.BPBD KBB
A A A
BANDUNG BARAT -

Hujan deras selama satu jam lebih memicu banjir bandang di Kecamatan Ngamprah dan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Akibatnya, kawasan Underpass Padalarang yang berdekatan dengan lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kembali terendam banjir.
"Hujan deras pada Minggu sore sempat menyebabkan banjir bandang di sekitar Underpass Padalarang dari pukul 17.00 WIB sampai 18.30 WIB," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo, Senin (30/3/2020). (Baca : Curah Hujan Tinggi hingga Maret, Wabup Hengki Imbau Warga KBB Waspada)

Menurut dia, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan sungai dari wilayah utara mengalir deras masuk ke wilayah dua kecamatan tersebut. Durasi hujan yang lama juga mengakibatkan meluapnya sungai. Drainase yang buruk lantaran tertutup sampah membuat air menggenangi permukiman warga.

Banjir yang menggenang kawasan Underpass Padalarang memang tidak terlalu parah. Hal ini dikarenakan dua lajur jalan di underpass tersebut sudah ditinggikan sekitar 10 cm dengan cor semen. Akan tetapi, luapan sungai membuat beberapa titik permukiman warga di Kecamatan Ngamprah maupun Padalarang terendam antara 30 cm sampai 60 cm. ”Kami sudah melakukan pendataan, dan membantu evakuasi warga yang rumahnya terendam cukup parah,” ucapnya. (Baca : 4 Wilayah di Kabupaten Bandung Barat Dilanda Longsor dan Banjir Bandang)

Berdasarkan hasil inventarisasi di lapangan, di Kecamatan Padalarang total ada sebanyak 177 rumah terendam. Dari jumlah itu sekitar tiga rumah mengalami kerusakan berat akibat dihantam derasnya air. Banjir juga menggenangi sebuah musala dan masjid. Sementara di Kecamatan Ngamprah, warga yang terdampak sebanyak 102 jiwa atau 34 kepala keluarga (KK).

”Warga yang terdampak sudah diungsikan ke tempat yang aman dan tenda pengungsian yang kami bangun. Tapi banyak peralatan rumah tangga dan elektronik yang tidak sempat terselamatkan,” kata Duddy.
(muh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9751 seconds (0.1#10.140)