Lockdown Kabupaten Bogor, Ade Yasin: Jakarta Harus Duluan, Baru di Sini

Senin, 30 Maret 2020 - 11:47 WIB
Lockdown Kabupaten Bogor, Ade Yasin: Jakarta Harus Duluan, Baru di Sini
Bupati Bogor Ade Yasin saat rapat koordinasi dengan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim di Posko Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Raya Pajajaran, Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (29/3/2020). SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, dirinya tak bisa mengambil keputusan melakukan karantina wilayah atau lockdown sendiri. Ade menjelaskan, kebijakan lockdown di Kabupaten Bogor harus diselaraskan dengan kebijakan beberapa daerah sekitar, seperti DKI Jakarta dan Kota Bogor.

“Sebagai dua wilayah yang berdekatan dengan DKI Jakarta, maka kami harus mensinkronkan program dan langkah yang akan kita tempuh di kemudian hari," jelas Ade seusai rapat koordinasi dengan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim di Posko Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Raya Pajajaran, Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (29/3/2020).

“Kami bicara dua wilayah, kota dan kabupaten Bogor, yang memang sangat terkoneksi. Jadi apa pun yang dilakukan kota (Bogor), pasti akan berimbas ke kabupaten (Bogor) dan begitu sebaliknya,” lanjut Ade. (Baca juga; Jawa Barat Matangkan Opsi Lockdown Zona Merah Covid-19 )

Dia menjelaskan saat Kabupaten Bogor mengambil kebijakan lockdown sendiri untuk mencegah persebaran virus Corona, maka butuh mengerahkan banyak personel. Sebab, pintu masuk ke Kabupaten Bogor mencapai ratusan jumlahnya.

"Jadi ketika Jakarta duluan lockdown, maka kami menyesuaikan. Namun, kalau kami harus lockdown duluan, maka banyak orang berbondong-bondong ke sana. Jadi kita dorong dulu epicentrumnya untuk lockdown. Agar kita bisa menjaga pintu masuk yang punya potensi besar wabah ini masuk ke Bogor," tutur Ade.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menambahkan, ketika lockdown diberlakukan tetap ada pengecualian. Contohnya akses bagi warga ke rumah sakit, untuk para tenaga medis, dan distribusi pangan.

"Tentu itu ada pengecualian-pengecualiannya. Tetapi, bagi yang tidak ada kepentingan nggak boleh jalan-jalan ke sana ke mari," tegasnya. (Baca juga; Lockdown, Pemkot Bogor Tinggal Tunggu DKI dan Pusat )
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8315 seconds (0.1#10.140)