Tragis, Warga Kota Tasikmalaya Tolak Pemakaman Jenazah Positif Corona

Minggu, 29 Maret 2020 - 20:26 WIB
Tragis, Warga Kota Tasikmalaya Tolak Pemakaman Jenazah Positif Corona
Warga Sindangsono dan Sindanglengo menutup akses ke Pemakaman Tionghoa Bong di Jalan Sindangsono, Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya. Foto/SINDOnews/Jani Noor
A A A
TASIKMALAYA - Minggu (29/3/2020) siang, puluhan warga bergerombol di depan halaman masuk Tempat Pemakaman Umum Tionghoa di Jalan Sindangsono, Kelurahan Setiamulya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

Tak biasanya mereka cepat keluar rumah setelah hampir seminggu mengurung diri, mengikuti imbauan pemerintah.

Dua bambu sepanjang tujuh meter menutup halaman kompleks pemakaman tersebut, sambil sesekali ada warga mengeluarkan sumpah serapah bahwa warga takut tertular virus Corona.

Kain putih sepanjang tiga meter terpasang, isinya menyatakan mereka menolak penguburan jenazah korban virus Corona dengan tulisan, "Kami Warga Sindangsono-Sindanglengo Menolak Tegas Penguburan Jenazah untuk Sementara Dihentikan".

Memang tak ada tulisan jelas apakah menolak penguburan jenazah terduga positif Corona atau etnis Tionghoa. Tapi mereka meyakinkan SINDonews bahwa mereka menolak jenazah tertular Corona. (BACA JUGA: Tasikmalaya Lockdown Sebulan Penuh, Begini Penjelasan Wali Kota )

Tragis, Warga Kota Tasikmalaya Tolak Pemakaman Jenazah Positif Corona


Sekitar 30 meter dari halaman atau sering disebut Tiongteng nampak aktifitas warga lain sedang menggali kuburan. Ketika ditanya semua serempak sekedar menggali. Tak ada yang terbuka karena menggali kuburan sering dilakukan di permakaman tersebut.

Datanglah pria sekitar usia 50 tahun mengaku Ketua RW setempat. Dia memperkenalkan diri bernama Mumun kemudian menghampiri mobil jenazah bertuliskan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

Mumun bergegas menemui dua orang petugas yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Dia bertanya apakah benar mayat yang akan dikuburkan positif Corona. (BACA JUGA: 5 Warga Kota Tasikmalaya Positif Corona, Pemkab Tasikmalaya Masih Tertutup )

Dua petugas itu pun tampak bingung. Keduanya hanya menjawab sekadar menjalankan tugas. Namun mengakui di dalam mobil ada jenazah dalam peti mati ditutupi plastik.

"Kalau begitu mana surat keterangan kematiannya? Karena sudah biasa kalau akan melakukan penguburan suka ada surat kematian ke RT dan RW di sini," kata Mumun.

Petugas tadi menunjukkan surat tersebut ada di mobil sambil nampak panik karena warga terus berdatangan.

Pantauan SINDOnews, pintu mobil jenazah sengaja dibuka dan sedang dilakukan penyemprotan disinfektan oleh petugas lain.

Tak lama datang mobil patroli kepolisian. Kemudian turun seseorang menanyakan siapa dan maksudnya apa mendatangi pemakaman. (BACA JUGA: Jika Karantina Total, Pemkot Tasikmalaya Harus Siapkan Dana Rp285 Miliar )

RW Mumun memeperkenalkan diri sebagai Ketua RW setempat ingin menyampaikan keluhan warga. Mumun menyatakan, warga menolak pemakaman jika jenazahnya positif Corona.

Datanglah mobil camat dan bilang bahwa sudah diputuskan tidak jadi dimakamkan hanya meminta agar mobil jenazah di lokasi dulu. Camat Tamansari Ukim Somantri mengemukakan, jenazah akan dimakamkan di makam pemerintah.

Kepolisian dan Camat meninggalkan lokasi, tapi warga tak sabar meminta petugas jenazah meninggalkan lokasi. Bahkan di tempat galian sempat ada warga bersitegang meski akhirnya bisa ditenangkan.

"Saya kedatangan warga bahwa akan dilakukan pemakaman di sini (Bong Tionghoa). Katanya sudah ditolak juga oleh warga di sekitar tempat krematorium. Ceritanya jenazah ini Corona," ujar Mumun. (BACA JUGA: Corona Tak Terkendali, Pesantren Tertua di Tasikmalaya Pulangkan Ribuan Santri )

Mobil jenazah pergi meninggalkan lokasi, tapi warga tetap berkerumun di halaman tempat pemakaman Tionghoa.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengakui jenazah yang hendak dimakamkan di TPU Tionghoa Sindangsono positif terjangkit Corona.

Ivan mengatakan jenazah itu salah satu pasien positif Corona yang meninggal dunia di salah satu rumah sakit pada Minggu (29/3/2020) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

Setelah dilakukan Rakor Tertutup di Balai Kota Tasikmalaya pada Minggu (29/3/2020), jenazah disepakati akan dikremasi. "Tapi ditolak warga juga maka dikebumikan di kompleks Pemakaman Umum Tionghoa," kata Ivan.

Karena ditolak juga, Ivan pun masih menunggu laporan karena jenazah tadi pasti dikremasi. "Ya harapan kami jenazah positif Corona tidak harus ditolak karena sudah steril sejak di rumah sakit. Jenazah sudah diurus dengan baik," ujar dia.

Meski demikian penolakan ini menjadi masukan berharga Pemerintah Kota Tasikmalaya yang salah satunya Pemerintah segera menggandeng seluruh unsur masyarakat agar kedepan tidak ada penolakan lagi.

"Salah satunya Ulama karena bagi yang muslim akan ditempatkan di pemakaman milik pemerintah yang sama tempatnya di Tamansari," tutur Ivan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3476 seconds (0.1#10.140)