Jawa Barat Matangkan Opsi Lockdown Zona Merah Covid-19

Minggu, 29 Maret 2020 - 16:45 WIB
Jawa Barat Matangkan Opsi Lockdown Zona Merah Covid-19
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan, Pemprov Jabar tengah mematangkan rencana karantina (lockdown) wilayah. Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, pihaknya sedang mematangkan rencana lockdown atau karantina wilayah yang masuk zona merah penyebaran Covid-19.

"Opsi lockdown atau karantina wilayah khususnya untuk zona merah ini sedang kita bahas, besok akan dirampungkan," ungkap Ridwan Kamil, Minggu (29/3/2020).

Meski begitu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, pihaknya tetap menyerahkan keputusan lockdown sejumlah wilayah di Jabar kepada pemerintah pusat.

"Tapi apapun itu, saya selalu koordinasi dengan pak Doni Monardo (kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19) untuk meminta izin. Jadi, tidak boleh ada daerah yang melakukan lockdown tanpa izin pemerintah pusat," ujarnya.

"Jika dalam keselamatan warga itu para lurah, RW, RT melakukan karantina kewilayahan, saya kira argumentasi itu bisa diterima. Yang level kota, kabupaten, dan provinsi itulah yang harus mendapatkan izin dari pemerintah pusat," sambung Kang Emil.

Terkait larangan mudik, Kang Emil menginstruksikan seluruh ketua RT dan RW untuk mendata warganya yang sudah terlanjur pulang ke rumah dari perantauan.

Hal itu dilakukan agar individu yang baru mudik melakukan isolasi mandiri selama 14 hari karena otomatis mereka berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Karenanya, Kang Emil kembali mengimbau masyarakat Jabar yang sedang merantau tidak pulang kampung atau mudik. Sebab, kata dia, orang yang mudik dari wilayah terpapar dapat membuat penyebaran Covid-19 semakin luas.

"Banyaknya pemudik akan mempersulit pengaturan kami yang sudah kita maksimalkan di warga setempat. Kalau ditambah lagi dengan warga mudik yang kami tidak tahu history kesehatannya dan datang dari daerah pusat pandemi seperti Jakarta, ini menyulitkan," papar Kang Emil.

Kang Emil menambahkan, Pemprov Jabar saat ini sedang melakukan tes masif untuk memetakan persebaran dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kalau ada yang mudik ini mempersulit peta lagi karena setiap pemudik yang mayoritas dari Jakarta kan otomatis dia jadi ODP. Kalau dia sudah terpaksa datang ke Jabar, maka dia wajib karantina mandiri," tegasnya.

Pantau Respons Masyarakat

Guna melihat sejauh mana penerapan physical dan social distancing di Kota Bandung, Kang Emil pun mengaku, sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak).

"Kemarin, dalam video yang viral, memang saya sedang inspeksi dan melihat, memang respons terhadap bekerja di rumah dan social distancing belum dilakukan secara maksimal," katanya.

Dalam sidak tersebut, Kang Emil mencoba memantau respons masyarakat terkait rencana lockdown atau karantina wilayah.

"Jadi, waktu dites akan ada lockdown itu, untuk mengetes reaksi dari masyarakat dan ternyata biasa-biasa saja. Tapi, poinnya adalah persiapan ke arah sana sedang kita lakukan, namun keputusan tetap ada di pemerintah pusat," ucapnya.

"Kalau nanti waktunya tiba (lockdown wilayah), masyarakat jangan kaget dan tentunya harus kita persiapkan dengan baik," kata Kang Emil.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.0658 seconds (0.1#10.140)