Ini Komitmen Ridwan Kamil Dukung Eksistensi Santri di Jabar

Senin, 22 Oktober 2018 - 19:46 WIB
Ini Komitmen Ridwan Kamil Dukung Eksistensi Santri di Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan sejumlah program Pemprov Jabar untuk mendukung eksistensi santri dalam Apel Besar HSN 2018, Senin (21/10/2018). Foto: Istimewa
A A A
TASIKMALAYA - Di bawah kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pemprov Jabar berkomitmen mendukung eksistensi santri melalui berbagai program yang telah disiapkan.

Komitmen tersebut disampaikan langsung Ridwan Kamil saat menghadiri Apel Besar Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Senin (22/10/2018).

Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengatakan, saat ini, jumlah umat muslim di Jabar mencapai 45 juta lebih dari total jumlah penduduk Jabar yang mencapai 48 juta jiwa. Hal itu menjadikan Jabar sebagai provinsi dengan umat muslim terbanyak di Indonesia, bahkan dunia.

Sedangkan jumlah pesantren di Jabar, kata Emil, lebih dari 9.000 pesantren dan masjid lebih dari 100.000 masjid. Karena itu, Emil menegaskan, sudah selayaknya Pemprov Jabar memiliki program, khususnya bagi santri yang harus diperjuangkan. "Kami ada sejumlah program untuk santri yang Insya Allah akan diperjuangkan demi eksistensi santri yang lebih baik," kata Emil.

Emil mengemukakan, program pertama, yakni Pemprov Jabar tengah menyiapkan peraturan daerah (perda) tentang pendidikan agama dan keagamaan. Dengan perda tersebut, para santri akan diurus lebih baik oleh negara dan infrastruktur pesantren akan lebih maksimal.

Kemudian, untuk menjaga aqidah dan mencintai Alquran, Pemprov Jabar juga sedang menyiapkan program Maghrib Mengaji dan Subuh Berjamaah agar para pemuda menjadi ahli masjid dan ahli agama.

"Akan ada juga program Zakat Digital, agar umat Islam bersatu menjadi orang-orang yang dermawan dengan kewajibannya melalui cara kekinian, yaitu online dan digital," kata Emil.

Untuk kemandirian pesantren, Emil mengaku tengah menyiapkan pula program Satu Pesantren Satu Perusahaan. Selain itu, rencananya, bulan depan, program pelatihan bahasa Inggris untuk para ustaz akan dimulai. "Lulusan terbaik akan kami kirim ke luar negeri untuk berdakwah, agar suatu hari nanti, yang membawa perdamaian dunia adalah ustadz dari Jabar," ujar Emil.

Tidak hanya itu, Emil juga menyebutkan, akan ada program dakwah digital melalui smartphone. Sebab, kata Emil, menurut survei warga Jabar menggunakan smartphone selama 4 jam setiap harinya, namun sebagian besar digunakan untuk hal yang sia-sia. "Mudah-mudahan dengan program dakwah digital kita bisa menyeimbangkan konten informasi kepada masyarakat Jabar," tutur dia.

Program berikutnya, yaitu program Satu Desa Satu Hafiz. Emil mengaku, pihaknya kini membutuhkan 6.000 hafiz quran. "Kami sedang menyiapkan program Satu Desa Satu Hafiz Quran. Ada 6.000 desa, kami butuh 6.000 hafiz quran. Dalam 3 tahun kita ingin di pelosok desa yang menjadi imam masjid adalah mereka yang hafiz quran," ungkap Emil.

Terakhir, akan ada program Kredit Mesra (Masjid Sejahtera) dimana warga yang tidak mampu cukup datang ke masjid untuk mendapatkan pertolongan finansial.
"Diharapkan warga Jabar nantinya menjadi ahli masjid sekaligus dapat pertolongan ekonomi," pungkas Gubernur.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0196 seconds (0.1#10.140)