Tertekan secara Psikologis, 11 Anggota HIPMI KBB Minta Segera Dites Covid-19

Kamis, 26 Maret 2020 - 23:44 WIB
Tertekan secara Psikologis, 11 Anggota HIPMI KBB Minta Segera Dites Covid-19
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
BANDUNG BARAT - Para pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang hadir pada Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI Jawa Barat di Kabupaten Karawang, mengaku resah dan terpojokkan.

Ini dikarenakan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebutkan jika Musda HIPMI di Karawang menjadi salah satu cluster penyebaran Virus Corona (Covid-19) di Jawa Barat. (BACA JUGA: Cellica Positif Terjangkit Corona, Emil Imbau Peserta Musda HIPMI Tes Covid-19 )

Terlebih, hal tersebut semakin di pertegas oleh pernyataan Ketua DPD KNPI KBB Lili Supriatna yang meminta agar para anggota HIPMI KBB yang hadir di Musda itu diawasi ketat oleh petugas Dinas Kesehatan KBB. (BACA JUGA: Hipmi Tunggu Arahan Pemprov Jabar untuk Gelar Tes Covid-19 Lanjutan )

Kondisi itu yang membuat mereka berada dalam kondisi serba terpojok, bahkan sebagian dari total 11 orang yang berangkat ke Karawang terutama kaum perempuan mengalami tekanan psikologis yang cukup hebat.

"Saya koreksi datanya bukan 10 tapi 11 karena ada data susulan yang masuk. Sekarang 11 orang ini termasuk saya kondisinya terpojokan dengan pernyataan tersebut," kata salah seorang pengurus HIPMI KBB yang berangkat ke Karawang, kepada SINDOnews, Kamis (26/3/2020).

Menurut dia, pascapernyataan dari Gubernur terkait kejadian di Karawang, dia dan rekan-rekannya sudah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. (BACA JUGA: Gubernur Sebut Sebaran Corona di Jabar dari 4 Kegiatan, Apa Saja? )

Secara fisik saat ini ke-11 orang kondisinya baik-baik saja dan terus melakukan komunikasi intens melalui telpon. Kabar baiknya jika mengacu kepada masa inkubasi Virus Corona selama 14 hari, maka masa tersebut telah terlewati karena agenda musda digelar pada 8-10 Maret 2020.

"Sekarang kan sudah lewat dari 14 hari sejak Musda itu digelar dan kondisi kami yang 11 orang ini semuanya baik-baik saja," ujar dia.

Namun untuk memastikan kondisi kesehatan dan apakah terpapar atau tidak, pihaknya sebenarnya sudah proaktif melakukan berbagai upaya.

Termasuk sudah mendatangi sejumlah rumah sakit untuk melakukan rapid test secara mandiri namun pihak rumah sakit menyebutkan alatnya belum tersedia.

Atau kalaupun ada kuotanya terbatas sehingga tidak bisa menjalani proses tersebut. Saat ini pun dirinya dan rekan-rekannya yang lain masih menunggu ketersediaan alat rapid test dari Dinas Kesehatan KBB.

Dia menuturkan, mestinya Dinkes KBB proaktif datang ke rumah anggota HIPMI KBB. Sehingga pihaknya cukup menyayangkan Dinkes KBB terkesan lamban dalam mengatasi hal ini.

Sejauh ini baru ada dua rekannya yang ditelepon oleh pihak puskesmas dan itupun baru sebatas menanyakan kabar dan kondisi. Padahal beberapa hari yang lalu data HIPMI KBB yang hadir di acara Musda HIPMI Jawa Barat sudah disampaikan ke Pemda, baik nama dan alamatnya. Sayangnya dari pemda belum ada tidaklanjut kepada seluruh personal yang disampaikan itu.

"Kami ingin secepatnya menjalani rapid tes karena hasilnya sangat penting. Itu bisa jadi pembuktian bahwa kami tidak apa-apa dan memutus opini yang membuat kami sekarang terpojokan. Ataupun kalau (amit-amit) jika ada yang terpapar (semoga tidak ada) bisa diambil langkah cepat penanganannya, sebelum terlambat terlalu jauh," tutur dia.

Diketahui Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) KBB Lili Supriatna meminta Dinas Kesehatan KBB untuk memantau 10 (data terbaru 11) warga KBB yang mengikuti kegiatan Musda HIPMI di Karawang.

Pasalnya kegiatan tersebut diyakini menjadi pemicu ada beberapa pejabat daerah yang positif terpapar virus Corona (Covid-19). Seperti Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7027 seconds (0.1#10.140)