Krisis Air Bersih, Warga Gali Sumur di Jalan

Minggu, 21 Oktober 2018 - 15:51 WIB
Krisis Air Bersih, Warga Gali Sumur di Jalan
Warga Perumahan Bukit Panorama Indah Purwakarta sedang memasang pompa air. Mereka terpaksa mencari sumber air bersih dengan membuat sumur bor di tepi jalan. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Warga Perumahan Bukit Panorama Indah, Kelurahan Ciseureuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, terpaksa membuat sumur bor di jalan akibat krisis air bersih yang mendera sejak beberapa pekan terakhir. Cara itu dianggap paling memungkinkan karena sudah tidak ada lahan lain untuk dibor.

Sejauh ini, upaya mencari sumber air dengan membor jalan lingkungan juga belum membuahkan hasil, meskipun kedalamannya sudah mencapai 28 meter. Air yang keluar pun masih bau dan berwarna putih seperti cucian beras.

Berdasarkan pantauan, dalam seminggu terakhir sejumlah warga beramai-ramai menyewa tukang sumur bor. Maka tak heran di sejumkah titik terlihat aktivitas pengeboran, baik secara manual maupun menggunakan mesin. Rata-rata warga harus mengeluarkan biaya antara Rp7 juta hingga Rp10 juta untuk satu kali membuat sumur bor.

"Sebagian ada yang patungan agar beban biaya pengeboran tidak terlalu besar. Terpaksa kami mengebor di jalan depan rumah karena tidak ada lahan lain," kata seorang warga, Minggu (21/10/2018).

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat setempat Juli Margono mengaku, air bersih menjadi barang mahal disaat kemarau seperti sekarang. Dia pun harus sehemat mungkin menggunakan air karena stok sumur bornya pun sudah semakin berkurang.

"Alhamdulillah persediaan air di rumah masih ada, meskipun aliran air sudah semakin sedikit. Sebisa mungkin penggunaan air diprioritaskan untuk hal-hal paling penting saja," ungkap Juli kepada SINDOnews seraya berharap hujan segera turun agar sumur bor warga kembali terisi air.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5299 seconds (0.1#10.140)