Puasa Medsos, Kondisi Bima Arya Stabil

Kamis, 26 Maret 2020 - 10:36 WIB
Puasa Medsos, Kondisi Bima Arya Stabil
Kondisi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto masih stabil sejak diisolasi di rumah sakit setelah dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BOGOR - Kondisi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto masih stabil sejak diisolasi di rumah sakit setelah dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19. Secara keseluruhan dari tujuh pasien positif Corona di Kota Bogor belum ada yang dinyatakan sembuh.

"Pak Bima kondisinya stabil. Puasa medsos (media sosial) membuat beliau lebih sehat katanya," ungkap Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat dikonfirmasi terkait perkembangan data jumlah kasus hasil monitoring Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Bogor, Rabu (25/3/2020). (Baca juga; Wali Kota Bogor Positif Corona, Diisolasi di RSUD Kota Bogor )

Berdasarkan keterangan pers Juru Bicara Pemkot Bogor Untuk Siaga Corona Kota Bogor, Sri Nowo Retno hingga Rabu (25/3/2020) pukul 14.00 WIB, jumlah pasien terkonfirmasi positif Corona masih sama seperti hari sebelumnya yakni tujuh orang.

"Dengan rincian terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 7 orang, belum ada yang selesai atau sembuh. Masih dalam pengawasan rumah sakit sebanyak 6 orang dan meninggal satu orang," ujar Sri yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor. (Baca juga; Bikin Heboh, Foto Bima Arya dan Cellica Mengapit Airin )

Namun, dia mengatakan, ada penambahan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari 283 orang pada Selasa (24/3/2020) menjadi 375 orang pada Rabu (25/3/2020). "Dengan rincian selesai 32 orang dan masih dalam pemantauan sebanyak 343 orang," katanya.

Selain itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 4 orang dari sebelumnya berjumlah 14 orang. (Baca juga; Dosen IPB University Meninggal, Rektor Tunggu Hasil Tes Swab COVID-19 )

"Hari ini menjadi 18 orang. Selesai 4 orang dan masih dalam pengawasan rumah sakit 11 orang dan meninggal dunia yang sebelumnya dua orang menjadi tiga orang. Tiga orang yang meninggal dalam Status PDP, saat ini masih menunggu hasil laboratorium swab dari Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," ungkapnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.7177 seconds (0.1#10.140)