Pemprov Jabar Diminta Prioritaskan Pembangunan Akses ke BIJB

Minggu, 21 Oktober 2018 - 12:42 WIB
Pemprov Jabar Diminta Prioritaskan Pembangunan Akses ke BIJB
Ketua ISEI Jabar Aldrin mengusulkan Pemprov Jabar mempercepat pembangunan akses menuju BIJB agar dampak ekonomi dari bandara tersebut cepat dirasakan masyarakat. Foto: Foto/SINDOne/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Barat meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mempercepat pembangunan akses menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka agar dampak ekonomi dari bandara tersebut cepat dirasakan masyarakat.

Ketua ISEI Jawa Barat Aldrin Herwani mengatakan, salah satu infrastruktur di Jabar yang perlu percepatan adalah BIJB. Terutama untuk akses menuju kawasan tersebut.

“Saya kira fokus ke jalan tol dulu, bagaimana jalur ke BIJB segera diselesaikan. Kalau gak dipercepat, kelihatannya percuma. Karena siapa yang mau ketinggalan pesawat. Nanti aerocity dan lainnya, bisa mengikuti,” kata Aldrin, Minggu (21/10/2018).

Diketuai, BIJB saat ini telah bisa dioperasikan. Namun penggunaannya dinilai belum maksimal lantaran belum ada akses yang memadai ke kawasan itu. Tol Cisundawu dan kereta api yang awalnya menjadi andalan akses menuju kawasan itu, bulan juga bisa dioperasikan.

Aldrin mengusulkan, bila Jabar tidak bisa menyelesaikan Cisundawu, bisa minta tolong pemerintah pusat. Karena, pembangunan Cidundawu dinilai sudah cukup lama.

Padahal, menurut Aldrin, jika akses ke BIJB sudah jadi perkembangan ekonomi akan mengikuti. Bahkan daerah sekitar akan terdampak. Pembangunan bandara itu akan signifikan dongkrak ekonomi Jabar. Bahkan yang awalnya ke soekarno hatta, bisa beralih.

“Dampaknya bisa ke Pangandaran, Cirebon, dan lainnya. Bahkan penumpang Bandara Soekarno Hatta, bisa beralih ke BIJB. Harapan saya, tahun ini bisa selesai akses ke BIJB. Nanti setelah beres, tinggal ke kereta api,” pungkas dia.

Menurut dia, memang pertumbuhan ekonomi langsung tidak terlalu besar, tapi multiplier efeknya bisa lebih besar hingga 6%. Bahkan nanti bisa melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4140 seconds (0.1#10.140)