Mahasiswa Universitas Sangga Buana Wajib Kantongi Sertifikasi Keahlian
A
A
A
BANDUNG - Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung bakal mewajibkan semua lulusannya mengantongi sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Upaya itu dilakukan agar lulusannya memiliki kompetensi berstandar nasional atau internasional.
Rektor USB YPKP Asep Effendi mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat bakal membekali mahasiswanya dengan sertifikasi yang memadai melalui Sangga Buana Institute (SBI). SBI akan menggandeng lembaga sertifikasi profesi semua kelilmuan.
"Nanti sistemnya, lulusan kami wajib ikuti sertifikasi pada bidang dan keahliannya masing-masing. Sebelum sidang harus punya sertifikasi dulu. Misalnya ekonomi pasar modal, perpajakan, dan beberapa jurusan teknik," kata Asep di Kampus USB YPKP, Jalan PH Mustopa, Kota Bandung, Jumat (19/10/2018).
Menurut dia, sertifikasi jadi dominan selain ijazah formal. Hampir seluruh perusahaan dalam negeri dan asing sudah mensyaratkan sertifikasi tambahan pada bidang profesi. Artinya, banyak kebutuhan tenaga profesional bersertifikasi. Kata dia, persaingan ke depan lebih berat.
"Semua program studi akan kami sertifikasikan. Termasuk jurusan bukan profesi. Kami akan gandeng setiap organisasi sertifikasi yang sudah ada," ujarnya.
Dia mengakui, SBI saat ini tinggal menyelesaikan proses perizinan. Sekarang 70% sudah running. Namun, untuk proses sertifikasi, SBI sudah bisa dilakukan, setelah menggandeng beberapa lembaga sertifikasi.
Rektor USB YPKP Asep Effendi mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat bakal membekali mahasiswanya dengan sertifikasi yang memadai melalui Sangga Buana Institute (SBI). SBI akan menggandeng lembaga sertifikasi profesi semua kelilmuan.
"Nanti sistemnya, lulusan kami wajib ikuti sertifikasi pada bidang dan keahliannya masing-masing. Sebelum sidang harus punya sertifikasi dulu. Misalnya ekonomi pasar modal, perpajakan, dan beberapa jurusan teknik," kata Asep di Kampus USB YPKP, Jalan PH Mustopa, Kota Bandung, Jumat (19/10/2018).
Menurut dia, sertifikasi jadi dominan selain ijazah formal. Hampir seluruh perusahaan dalam negeri dan asing sudah mensyaratkan sertifikasi tambahan pada bidang profesi. Artinya, banyak kebutuhan tenaga profesional bersertifikasi. Kata dia, persaingan ke depan lebih berat.
"Semua program studi akan kami sertifikasikan. Termasuk jurusan bukan profesi. Kami akan gandeng setiap organisasi sertifikasi yang sudah ada," ujarnya.
Dia mengakui, SBI saat ini tinggal menyelesaikan proses perizinan. Sekarang 70% sudah running. Namun, untuk proses sertifikasi, SBI sudah bisa dilakukan, setelah menggandeng beberapa lembaga sertifikasi.
(zik)