Test Kit Belum Tiba, Pemprov Jabar Undur Tes Massal COVID-19

Minggu, 22 Maret 2020 - 21:56 WIB
Test Kit Belum Tiba, Pemprov Jabar Undur Tes Massal COVID-19
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Rumah Dinas Wali Kota Bogor yang dijadikan Posko Crisis Center COVID-19 Kota Bogor, Minggu (22/3/2020). SINDOnews/Haryudi.
A A A
BOGOR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengundur pelaksanaan rapid test secara massal COVID-19 atau virus Corona. Sebab,alat atau test kit dari pemerintah belum tiba, pada Minggu (22/3/2020).

"Menunggu kepastian test kit belum ada. Per hari ini janjinya dikirim, tapi belum ada juga. Kemungkinan besok Senin (23/3/2020) datang dan pelaksanaan rapid test hari Selasa (24/3/2020). Mudah-mudahan paling telat Rabu (25/3/2020)," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Rumah Dinas Wali Kota Bogor yang dijadikan Posko Crisis Center COVID-19 Kota Bogor.

Seusai memimpin rapat dengan para kepala daerah Bogor, Depok, dan Bekasi, Gubernur Jabar dalam keterangan persnya menyebutkan sejumlah poin penting terkait penanganan wabah COVID-19 di Jawa Barat. (Baca juga; Lacak Infeksi Corona, Jabar Mulai Gelar Rapid Tes Massal di Tiga Zona )

Ridwan Kamil menyampaikan pelaksanaan tes massal tahap 1 sasarannya adalah warga berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP) COVID-19, dengan radius 50 orang positif, tenaga kesehatan, dan warga yang profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat.

"Setelah itu kita drop, rapid test itu secara massal akan diperluas kepada masyarakat. Tetapi, apa pun itu tidak bisa seluruhnya karena ini ada metode ilmiahnya. Sebab, Korea Selatan saja yang paling baik di mata WHO, dari 45 juta penduduk yang di sampling 200.000 dengan tes 15.000 sampel per hari," tutur Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Maka dari itu, kata Emil, pelaksanaan rapid test secara massal di Jawa Barat ini, pihaknya membutuhkan lahan yang lebih luas dengan mekanisme terjadwal, artinya tak seluruhnya. (Baca juga; Pemprov Jabar Gelar Tes Massal Corona di Stadion Patriot Chandrabaga )

"Jadi di lahan luas yang terbuka itu, mereka masyarakat datang dengan appointment tidak turun dari kendaraan sehingga tak bersentuhan fisik ketika dilaksanakan tes menggunakan rapid test. 10 menit bisa ketahuan hasilnya, kalau negatif boleh pulang, kalau positif ditreatment tahap selanjutnya," paparnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2999 seconds (0.1#10.140)