Lacak Infeksi Corona, Jabar Mulai Gelar Rapid Tes Massal di Tiga Zona

Minggu, 22 Maret 2020 - 19:20 WIB
Lacak Infeksi Corona, Jabar Mulai Gelar Rapid Tes Massal di Tiga Zona
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memaparkan rencana rapid tes massal untuk melacak infeksi virus Corona di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (22/3/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BEKASI - Pemprov Jawa Barat akan mulai melakukan rapid tes untuk melacak infeksi virus Corona atau COVID-19. Rapid tes dilakukan secara massal di tiga zona yang paling banyak terpapar virus Corona.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya menetapkan tiga lokasi rapid tes massal, yakni Stadion Patriot Chandrabhaga untuk warga Kota dan Kabupaten Bekasi serta Kabupaten Karawang. Kemudian Stadion Pakansari untuk warga Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok, dan Stadion Si Jalak Harupat warga Bandung Raya dan sekitarnya.

"Kepada warga Kota dan Kabupaten Bekasi juga Karawang, mulai Selasa (24 Maret 2020) atau paling telat Rabu (25 Maret 2020) akan dilakukan tes massal dengan metode rapid test," ujar Ridwan Kamil seusai meninjau kesiapan Stadion Patriot Chandrabhaga bersama Wali Kota Bekasi, Minggu (22/3/2020).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan, rapid test merupakan metode pemeriksaan untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 lewat sampel darah dengan tingkat akurasi yang mencapai 95%. Hasil rapid test, kata Kang Emil, dapat diketahui dalam waktu 10 menit.

Jika didapati warga positif Corona lewat rapid tes, maka warga tersebut akan dites kembali lewat metode polymerase chain reaction (PCR) dengan mengambil sampel lendir hidung dan tenggorokan. "Kalau dia negatif silakan pulang, tapi kalau positif kita tes lagi oleh metode PCR. Kalau betul-betul positif, tim akan membawanya ke rumah sakit," jelasnya.

Disinggung teknis pelaksanaan rapid tes, Kang Emil mengatakan, sedang dibahas oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bekasi dan Pemprov Jabar. Meski begitu, dia memastikan, rapid tes akan menggunakan konsep drive thru untuk menghindari kerumunan saat pelaksanaan tes.

"Gambarannya, minimal stadion ada tiga jalur masuk. Jadi dia datang dites di sebuah tenda ambil sampel darahnya lalu masuk ke area tunggu tanpa harus turun dari kendaraan. Bagi yang tidak punya kendaraan, ketua RW dan lurah wajib menyediakan kendaraan," katanya. (Baca juga; Masjid Salman ITB Lockdown, Ini Penyebab dan Kronologinya )

Sedangkan kriteria warga yang dites pada tahap satu adalah semua pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Kemudian, 50 orang terdekat yang sempat melakukan kontak fisik dengan PDP dan ODP juga akan dites, termasuk warga yang berkontak fisik dengan pasien positif Corona.

Pada tahap kedua, kriteria yang akan menjalani rapid tes, yakni petugas kesehatan dan kriteria ketiga adalah warga yang profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat seperti lurah, camat, kiai, ulama. (Baca juga; Sudah 55 Warga Jawa Barat Positif Corona )

"Tahap satu ini tidak semua akan dites karena tidak mungkin. Di Korea Selatan saja yang jumlah penduduknya 45 juta, hanya mengetes 200.000 orang. Jadi, ada kriterianya, tidak dites semua. Tetapi, setelah tahap satu selesai, seiring dengan datangnya alat tes yang lebih banyak, masuk ke tahap dua yaitu masyarakat yang ingin dites," papar Kang Emil seraya mengatakan pemerintah pusat menjanjikan alat rapid tes tiba di Kota Bandung, Senin (23/3/2020).
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0526 seconds (0.1#10.140)