Modernisasi Bendung, China Diharapkan Suntik Dana
A
A
A
MAJALENGKA - Negara China, salah satu negara yang diharapkan dapat mendukung pendanaan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan infrastruktur terutama bendung dan irigasi, yang membutuhkan anggaran tak sedikit.
Agar China bersedia mendukung pendanaan proyek infratruktur, pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung mengajak Wakil Menteri Sumber Daya Air China YE Jianchun mengunjungi Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka, Kamis (18/10/2018).
Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Happy Mulya mengatakan, kunjungan bersama Wakil Menteri Sumber Daya Air Republik China YE Jianchun itu agar dapat melihat langsung pembangunan infrastruktur air, bendung dan irigasi yang telah dilaksanakan pemerintah RI.
"Selama ini kan mereka (China) banyak mendonor keuangan. Dengan kunjungan ini, mereka bisa melihat apa yang kita buat (bangun). Tentu masih banyak juga keterbatasan dan kekurangan. Mudah-mudahan kedatangan Wakil Menteri Sumber Daya Air China ini bisa melihat. Ke depan mungkin bisa membantu untuk menyelesaikan (proyek pembangunan bendung dan irigasi)," kata Happy.
Dia mengemukakan, selain pembangunan, dibutuhkan juga rehabilitasi terhadap sejumlah bendung. Untuk merealisasikan hal itu, dibutuhkan biaya tidak kecil.
"Tentu kita (Indonesia) butuh dana untuk membangun atau merehabilitasi. Apalagi untuk memodernisasi irigasi,kita butuh dana sekitar Rp2 Triliun," ujar dia.
Agar China bersedia mendukung pendanaan proyek infratruktur, pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung mengajak Wakil Menteri Sumber Daya Air China YE Jianchun mengunjungi Bendung Rentang di Kabupaten Majalengka, Kamis (18/10/2018).
Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Happy Mulya mengatakan, kunjungan bersama Wakil Menteri Sumber Daya Air Republik China YE Jianchun itu agar dapat melihat langsung pembangunan infrastruktur air, bendung dan irigasi yang telah dilaksanakan pemerintah RI.
"Selama ini kan mereka (China) banyak mendonor keuangan. Dengan kunjungan ini, mereka bisa melihat apa yang kita buat (bangun). Tentu masih banyak juga keterbatasan dan kekurangan. Mudah-mudahan kedatangan Wakil Menteri Sumber Daya Air China ini bisa melihat. Ke depan mungkin bisa membantu untuk menyelesaikan (proyek pembangunan bendung dan irigasi)," kata Happy.
Dia mengemukakan, selain pembangunan, dibutuhkan juga rehabilitasi terhadap sejumlah bendung. Untuk merealisasikan hal itu, dibutuhkan biaya tidak kecil.
"Tentu kita (Indonesia) butuh dana untuk membangun atau merehabilitasi. Apalagi untuk memodernisasi irigasi,kita butuh dana sekitar Rp2 Triliun," ujar dia.
(awd)