Cegah Penularan Covid-19, Pemprov Jabar Bagikan Sejuta Masker untuk Masyarakat

BANDUNG - Pemprov Jawa Barat segera membagikan hampir satu juta masker untuk menekan potensi penularan virus Corona (Covid-19) di Provinsi Jabar mulai Senin 23 Maret 2020 mendatang.

Pada tahap pertama, bantuan masker dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar tersebut diprioritaskan bagi masyarakat menengah ke bawah yang sakit atau memiliki gejala terjangkit virus SARS-CoV-2 atau Covid-19.

Prosedur pengambilan masker melalui pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di daerah masing-masing. "Per hari Senin, warga akan dibagikan masker. Untuk tahap satu didahulukan kepada mereka yang sakit atau bergejala sakit dan prosedur memintanya di puskesmas," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Sabtu (21/3/2020).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengemukakan, pembagian masker akan diprioritaskan di Puskesmas yang berada di daerah terpapar virus Corona terbanyak, seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung Raya.

Puskemas yang berada di zona tersebut, kata Kang Emil, diminta segera mengajukan permintaan masker melalui aplikasi Pikobar Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat). Setelah itu, Dinkes Jabar akan mengirimkan masker ke Puskesmas tersebut menggunakan layanan PT Pos Indonesia.

"Jadi dalam dua hari ini Puskesmas mengajukan kebutuhannya via Pikobar lalu melalui PT Pos kami kirim ke pelosok-pelosok puskesmas yang kita prioritaskan," ujar Gubernur.

Kang Emil menuturkan, dipilihnya Puskesmas sebagai tempat distribusi masker karena unit kesehatan tersebut paling bisa menjangkau lapisan masyarakat.

Selain itu, pihak Puskesmas juga bisa memastikan sakit atau tidaknya pemohon masker melalui verifikasi. Meski pada tahap pertama pembagian masker diprioritaskan untuk masyarakat golongan menengah ke bawah yang memiliki gejala terjangkit Corona, namun Kang Emil menegaskan bahwa target Pemprov Jabar membagikan masker bagi seluruh warga Jabar.

"Sebenarnya idealnya semua dibagikan (masker), tapi dengan keterbatasan tadi jumlah penduduk Jabar 50 juta jiwa, secara matematika tidak mungkin. Maka, kita salurkan di tahap satu ini untuk petugas kesehatan dan mereka yang bergejala sakit dulu," tutur Emil.