Jadi Rujukan Covid-19 Lini 2, Fasilitas RSUD Cideres Belum Memadai

Jum'at, 20 Maret 2020 - 19:49 WIB
Jadi Rujukan Covid-19 Lini 2, Fasilitas RSUD Cideres Belum Memadai
RSUD Cideres, Jalan Raya Cideres Kadipaten, Kabupaten Majalengka ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 lini 2. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
MAJALENGKA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cideres resmi ditunjuk sebagai Rumah Sakit rujukan Covid 19 lini 2. Status tersebut seiring dengan Surat Keputusan Gubernur yang diterima pihak RS dua hari lalu.

RS Cideres saat ini mulai melakukan pembenahan. Penambahan ruang isolasi adalah salah satu persiapan yang dilakukan untuk menampung dan merawat pasien positif atau terduga terpapar virus Corona alias Covid-19.

Semula, RSUD Cideres memiliki ruang isolasi yang dapat menampung tiga pasien. Dalam progres sekarang RSUD Ciders mengembangkan ruang isolasi tersebut untuk enam pasien. Namun ke depan akan bisa menampung 12 pasien.

Selain ruangan isolasi, RSUD Cideres juga akan menyiapkan alat ventilator untuk menanangi pasien yang sesak napas akut.

"Sampe sekarang (ruang isolasi untuk enam pasien) juga belum ready (siap) ya. Mudah-mudahan hari ini atau besok sudah ready. Ruang isolasi ini bukan untuk sembarangan ya. Setelah ini (pembenahan) selesai, tidak bisa lagi dimasuki orang," kata Kabid Pelayanan RSUD Cideres Egga Bramasta Akidapi, Jumat (20/3/2020).

Dia mengemukakan, status RSUD Cideres sebagai rujukan Covid 19 lini 2 juga belum dibarengi dengan penyediaan alat pelindung diri (APD) memadai bagi petugas medis.

Hingga saat ini, ujar dia, APD yang dimiliki RSUD Cideres hanya tersedia untuk empat hari ke depan. Sementara, jumlah tenaga medis yang disiapkan untuk merawat pasien di ruang isolasi sebanyak 21 orang. Mereka dibagi tugas dalam tiga shift. Jadi satu shift tujuh orang.

"APD yang kami punya itu stok hanya untuk tiga hari. Tadi malam dapat bantuan dari Dinas provinsi (Dinas Kesehatan Jabar). Itu (bantuan APD) hanya untuk satu hari. Jadi sampai hari ini kami sudah ready hanya untuk empat hari. Ini masih jauh dari kata ideal," ujar dia.

"Karena kami tidak pernah tau pasien yang dirawat akan keluar sampai berapa hari. Kalau kami tidak mendapatkan lagi APD, artinya di hari kelima tidak ada petugas yang bisa mengontrol. Mudah-mudahan dinas kesehatan bisa terus memberi dukungan kepada kami yang sudah ditunjuk sebagai rujukan Covid-19 lini 2," tutur Egga.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.7267 seconds (0.1#10.140)