Majalengka Siaga Darurat Corona, Ruang Gerak Warga Dibatasi

Minggu, 15 Maret 2020 - 22:05 WIB
Majalengka Siaga Darurat Corona, Ruang Gerak Warga Dibatasi
Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Bupati Majalengka, Karna Sobahi menetapkan status siaga darurat Corona (Covid-19) setelah menggelar Rapat Koordinasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) di Pendopo Majalengka, Minggu (15/3/2020).

Seiring penetapan status tersebut, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan berupa penghentian sementara aktivas masyarakat selama status siaga darurat Corona tersebut diberlakukan.

"Masa darurat ini selama 14 hari, mulai tanggal 15 sampai 28 Maret (2020) dan menghentikan atau menunda untuk sementara kegiatan-kegiatan yang menghadirkan banyak orang. Kita hentikan, bukan berarti dihentikan sama sekali, (tetapi) menunda," kata Karna.

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah menjadi salah satu aktivitas yang terdampak kebijakan itu. Terhitung sejak Senin 16 Maret 2020 besok, tidak ada lagi KBM di ruang kelas.

"Kemudian yang berikutnya kita membelajarkan anak di rumah. Jadi, bukan meliburkan, (tetapi) membelajarkan anak di rumah dan tetap dipantau oleh para pengawas sekolah, oleh kepala sekolah, dan oleh guru. Nanti juknis (petunjuk teknis) cara mengendalikan dan memantaunya, Disdik (Dinas Pendidikan Majalengka) sedang merumuskan langkah itu," jelas Karna.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta agar salat Jumat tidak sepenuhnya dilakukan di masjid. Menurutnya, umat muslim bisa melaksanakan kewajibannya di musala-musala.

"Akan diambil langkah untuk salat Jumat tidak terlalu konsentrasi pada sebuah masjid, mungkin nanti musala yang berkapasitas tertentu bisa menggelar salat Jumat di sana," imbuhnya.

"Kemudian untuk mengendalikan kerumunan massa di car free day kita kendalikan juga, untuk sementara. Hanya untuk di pasar tetap akan berjalan karena menyangkut kebutuhan masyarakat," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Karna juga menjamin harga kebutuhan masyarakat di pasar akan dipantau ketat. Pihaknya sudah meminta Dinas Perdagangan untuk benar-benar memastikan harga di pasar dalam keadaan stabil.

"Saya sudah menugaskan Dinas Perdagangan untuk memantau, mengendalikan keadaan kebutuhan pokok di pasar-pasar. Tetap dikendalikan, tidak ada yang bermain dengan menaikkan harga," tegas Karna.

Lebih lanjut Karna mengatakan, keberadaan tenaga kerja asing (TKA) juga menajdi pembahasan dalam rakor. Karna mengaku, sudah meminta jaminan kepada pimpinan perusahaan bahwa para TKA itu benar-benar negatif Corona.

"Ternyata di kita itu ada 178 orang asing yang berasal dari Jerman, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, China. Dan dari 178 itu, 108 adalah orang China. Sudah dipantau, sudah kita kirim SOP-nya. Saya minta kepastian bahwa orang-orang asing itu negatif, artinya harus siap dites," papar dia.

Karna juga menekankan, pihaknya sudah menyiapkan fasilitas rumah sakit jika ada warganya teridentifikasi terjangkit virus yang kini mewabah di dunia itu.

"Ketika di Majalengka ada yang terkena, kita sudah siapkan ruangannya yang terisolasi. Yang kedua, untuk melindungi petugas, mereka mengenakan pakaian yang melindungi," katanya.

"Sampai saat ini saya belum menerima laporan pusat informasi (ada warga yang teridentifikasi mengarah kepada Corona). Hanya saya terus memantau, ketika ada, segera laporkan. Jangan dilambat-lambat. Mudah-mudahan tidak terjadi di Majalengka," tandas Karna.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5377 seconds (0.1#10.140)