Digitalisasi Keuangan Bakal Tingkatkan Akses Pembiayaan UMKM di Jabar

Jum'at, 13 Maret 2020 - 22:51 WIB
Digitalisasi Keuangan Bakal Tingkatkan Akses Pembiayaan UMKM di Jabar
Pelatihan Perluasan Akses Pembiayaan UMKM di BI Jabar, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (13/3/2020). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Digitalisasi keuangan (cashless) diperkirakan bakal meningkatkan akses pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam mengakses pembiayaan perbankan. Konsep ini diharapkan menjembatani banyaknya pelaku usaha yang belum bankable.

Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Herawanto mengatakan, transaksi keungan secara digital yang dilakukan pelaku UMKM misalnya menggunaan QRIS, akan memberi banyak manfaat. Karena semua transaksi keuangan tercatat secara digital.

"Ketika transaksi terus berlangsung, bagi bank dan UMKM menjadi penting, karena bank jadi bisa melihat profil nasabah, terutama saat mengajukan kredit. Bagi bank ini sangat seneng mereka. Karena salah satu kendala bank dalam menyalurkan kredit, adakah mencari UMKM potensial," kata Herawanto pada Pelatihan Perluasan Akses Pembiayaan UMKM, Pekan QRIS Nasional di BI Jabar, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (13/3/2020).

Menurut dia, digitalisasi keuangan akan memudahkan UMKM mendapatkan pembiayaan. Jadi ini bagian penting pengembangan UMKM di Indonesia.

Selain itu, menggunakan QRIS ini bisa membuka potensi ekonomi lainnya terutama bagi UMKM. mereka bisa mengembankan usahanya lebih besar lagi.

Pengembangan UMKM, kata dia, menjadi fokus pemerintah termasuk Bank Indonesia. Apalagi, 60% ekonomi nasional ditopang UMKM. "Kalau nasional menargetkan 15 juta UMKM gunakan QRIS, kami berharap di Jabar bisa ambil porsi 20%," imbuh dia.

Menurut dia, Pelatihan Perluasan Akses Pembiayaan UMKM yang digelar ini, merupakan upaya menjembatani antara pelaku usaha dan perbankan.

Terutama dalam memecah kebuntuan pembiayaan kedua belah pihak. Pada acara ini, hadir empat perbankan yaitu BRI, bank bjb, BSM, dan BNI untuk sharing pembiayaan.

Saat ini, kata dia, telah ada 28 penyelenggara sistem keuangan menggunakan QRIS, setelah bank bjb mengantongi ijin. Hingga kini, masih banyak penyelenggara lainnya yang masih dalam proses perizinan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4242 seconds (0.1#10.140)