Kompetensi Petani Kopi Terus Ditingkatkan demi Dongkrak Ekspor

Jum'at, 13 Maret 2020 - 22:29 WIB
Kompetensi Petani Kopi Terus Ditingkatkan demi Dongkrak Ekspor
Peserta pelatihan teknis pertanian berbasis kawasan korporasi komoditas kopi yang digelar BBPP Lembang, sedang praktik teknik menanam yang benar agar dapat meningkatkan produksi kopi untuk diekspor. Foto/Dok.Humas BBPP Lembang
A A A
BANDUNG BARAT - Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Komoditas ini mampu menjadi sumber pendapatan utama masyarakat, selain itu banyak keluarga yang mengandalkan pendapatannya dari industri hilir dan perdagangan kopi.

Bagi negara, kopi juga merupakan komoditas ekspor yang sangat potensial karena mampu menyumbangkan devisa yang cukup besar. Guna mendorong peningkatan ekspor dan produktivitas kopi, maka dibutuhkan kompetensi petani kopi yang mumpuni. Khususnya untuk melakukan budidaya kopi yang baik dan benar dari sisi kuantitas dan kualitas.

Mengacu kepada target tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan pelatihan teknis pertanian berbasis kawasan korporasi komoditas kopi selama dua hari. Pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 10–12 Maret 2020 ini digelar di Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan di BPP Pacet, Kabupaten Bandung.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran. Turut hadir dalam pembukaan pejabat lingkup Dinas Pertanian dan Widyaiswara BBPP Lembang, Yusup Hidayat. Selama berlatih, peserta memperoleh materi yang masuk dalam kelompok dasar seperti Kebijakan Pengembangan Tanaman Kopi di Kabupaten Bandung.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani dan kelompok tani di wilayah sentra kopi di Kabupaten Bandung. Termasuk untuk penguatan dan peningkatan produksi komoditas kopi," kata Tisna di hadapan 30 peserta pelatihan.

Peserta pelatihan juga mendapatkan materi soal penguatan kelembagaan korporasi kopi; penanganan pascapanen kopi secara basah dan kering; mengukur kadar air biji kopi; success story petani kopi; dan kelembagaan berbasis simluhtan.

Untuk materi kelompok penunjang, peserta melaksanakan focus group discussion (FGD). Serta agar lebih melatih keterampilan peserta dalam bisnis kopi, peserta praktik penanaman kopi, penimbangan kopi basah kering untuk ekspor, dan seleksi biji kopi yang baik.

Seperti diketahui Kementerian Pertanian memiliki visi mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern, seperti yang selalu diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Untuk itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mencanangkan tiga aksi untuk mendukung program tersebut.

Yakni Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani); penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial 2,5 juta selama lima tahun.

Serta penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan seperti Gedor Horti, Grasida, Sikomandan, KUR, PMS, dan Gratieks.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2462 seconds (0.1#10.140)