Kementan Dorong Ibu Kota Baru Penuhi Kebutuhan Sayuran secara Mandiri

Kamis, 12 Maret 2020 - 17:13 WIB
Kementan Dorong Ibu Kota Baru Penuhi Kebutuhan Sayuran secara Mandiri
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto (tengah) bersama bersama Wakil Menteri Pertanian, Alam dan Kualitas Pangan Belanda, Jan-Kees Goet (kanan), saat berkunjung ke PT East West Seed Indonesia, Purwakarta. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong ibu kota baru Republik Indonesia (RS) di Kabupaten Penajam Paser Utara untuk pemenuhan komoditi sayuran secara mandiri.

Kolaborasi dengan Pemerintah Belanda menjadi salah satu cara dalam upaya pemenuhan kebutuhan itu. "Suplai sayuran untuk calon ibu kota baru dari Sulawesi dan Jawa. Tentu harganya akan mahal. Sehingga harus dipikirkan bagaimana ibu kota baru itu dapat menghasilkan sayuran sendiri agar harganya lebih murah,” kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat berkunjung ke PT East West Seed Indonesia, Purwakarta bersama Wakil Menteri Pertanian Alam dan Kualitas Pangan Belanda Jan-Kees Goet, Kamis (12/3/2020).

Di calon ibu kota baru, ujar dia, memerlukan lahan sekitar 5.000 hektare untuk komoditas cabai dan 5.000 hektare bawang. Sebab jumlah populasi penduduk di lokasi itu bisa mencapai 2 juta jiwa.

Menurut Prihasto, sayuran akan bertumbuh subur karena kondisi tanah dan air di calon ibu kota baru cukup baik. Tinggal memberikan pembinaan ke sumber daya manusia (SDM) agar bisa membudidayakan hortikultura guna memenuhi kehidupan di ibu kota baru. "Pemerintah Belanda siap memberi dukungan berupa pelatihan, penelitian dan lainnya," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Alam dan Kualitas Pangan Belanda, Jan-Kees Goet menyebutkan, keberhasilan produksi hortikultura sangat ditentukan oleh penggunaan benih varietas unggul.

"Oleh karena itu, ketersediaan benih unggul secara berkelanjutan berperan penting dalam memajukan sektor pertanian di suatu negara,” tutur Alam.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8001 seconds (0.1#10.140)