Imbas Corona, Nominal Bansos Sembako Bulan Ini Naik Rp200.000

Rabu, 11 Maret 2020 - 21:30 WIB
Imbas Corona, Nominal Bansos Sembako Bulan Ini Naik Rp200.000
Kepala Dinas Sosial KBB Heri Partomo. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Bantuan sosial (Bansos) Sembako bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mulai Maret 2020 mengalami kenaikan dari asalnya Rp150.000 menjadi Rp200.000 per bulan per KPM.

Kenaikan besaran bansos sembako itu terkait mewabahnya virus Corona (Covid-19) di Indonesia yang dikhawatirkan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Heri Partomo mengatakan, bansos Sembako itu merupakan transformasi dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Alasan di bulan Maret ini besaran Bansos Sembako mengalami kenaikan sebesar Rp50.000 dikarenakan muncul kekhawatiran dari pemerintah, penyebaran Corona berpengaruh terhadap perekonomian.

"Yang jadi pertimbangan kenaikan itu karena adanya ancaman virus Corona, sehingga ada kekhawatiran kondisi perekonomian juga kena imbasnya," kata Heri di Ngamprah, Rabu (11/3/2020).

Disebutkannya, jika BPNT komoditasnya terbatas pada beras dan telur, namun dalam program Bansos Sembako ditambah dengan komoditas bahan pangan yang mengandung karbohidrat seperti jagung, singkong, ubi, sagu serta umbi-umbian lainnya.

Kemudian protein hewani yakni daging ayam, daging, ikan, protein nabati mencakup tahu, tempe dan kacang-kacangan, dan vitamin mineral semisal sayuran dan buah-buahan.

"Uang Rp200.000 itu saya kira cukup untuk membeli beras premium 9 kg, telur ayam sebanyak 10 butir, ikan mas ukuran sedang 2 ekor, ditambah tempe, tahu, sayuran, dan buah-buahan," sebutnya.

Menurutnya, di tahun 2020 kuota penerima Bansos Sembako di KBB bertambah dari sebelumnya 82.000 KPM menjadi 101.000 KPM. Mengacu pada data tahun sebelumnya, tidak semua kuota KPM yang ada di KBB seluruhnya menerima bantuan.

Seperti tahun lalu, data kuota 82.000 KPM data bayarnya hanya 77.000. Makanya dengan kuota 101.000 KPM, belum tentu semuanya bakal menerima. Padahal jika mengacu kepada jumlah warga pra sejahtera angkanya ada 152.000 jiwa.

"Itu artinya kan ada sekitar 50.000'an keluarga pra sejahtera yang tidak masuk program Bansos Sembako," pungkas Heri.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3996 seconds (0.1#10.140)