Italia Lock Down Setelah Corona Tewaskan 463 Orang

Selasa, 10 Maret 2020 - 08:29 WIB
Italia Lock Down Setelah Corona Tewaskan 463 Orang
Orang-orang yang mengenakan makser pelindung di bandara Malpensa dekat Milan, Italia. Foto/ REUTERS / Flavio Lo Scalzo / File Photo
A A A
ROMA - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan seluruh wilayah di negara tersebut dalam status lock down atau dikunci dalam upaya memerangi wabah virus Corona baru, COVID-19. Wabah virus Corona telah menewaskan 463 orang di Italia hingga Selasa (10/3/2020).

"Saya akan menandatangani dekrit yang dapat diringkas sebagai berikut: Saya tinggal di rumah. Keputusan yang tepat hari ini adalah tetap di rumah," kata Conte dalam pidato yang disiarakan stasiun televisi kemarin sore. (Baca juga: Kepala Staf Angkatan Darat Italia Positif Terinfeksi Virus Corona )

Conte meminta semua orang untuk tinggal di rumah dan melarang untuk sementara pertemuan publik serta pertandingan sepak bola Serie A. Conte menambahkan keputusan tersebut akan mulai berlaku pada Selasa (10/3/2020).

"Seluruh Italia akan menjadi zona yang dilindungi," katanya lagi, seperti dikutip AFP. "Semua pergerakan di seluruh negeri harus dihindari kecuali dimotivasi oleh tiga keadaan khusus. Alasan pekerjaan, alasan kebutuhan atau alasan kesehatan," lanjut Conte.

Penguncian seluruh negeri dilakukan setelah otoritas kesehatan melaporkan 97 kematian baru sehingga total korban meninggal mencapai 463 orang. Jumlah kasus infeksi COVID-19 di Italia hingga hari ini mencapai 9.172.

Untuk jumlah kasus dan angka kematian, Italia berada di urutan kedua sebagai negara terdampak COVID-19 terparah setelah China. Di negeri Tirai Bambu ada 80.793 kasus dengan 3.120 orang meninggal. (Baca juga; 19 Orang di Indonesia Positif Corona )

Langkah-langkah memperluas zona karantina telah diberlakukan Italia pada jantung utara industri di sekitar kota Milan dan Venesia pada hari Minggu. Kematian di wilayah Lombardy Milan—di mana bioskop, teater dan museum ditutup dan jam restoran dibatasi—melonjak 25 persen dalam sehari menjadi 333 orang.

Pembatasan sekala nasional akan berlangsung hingga 3 April dan berarti sekolah dan universitas akan segera ditutup. Perjalanan masuk dan keluar negara serta pergerakan antarkota akan dibatasi.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus menyambut baik langkah keras Italia. Dia menjelaskan, hanya empat negara—China, Korea Selatan, Italia, dan Iran— yang menyumbang 93% kasus infeksi COVID-19 di seluruh dunia. "Sekarang virus ini memiliki pijakan di banyak negara, ancaman pandemi menjadi sangat nyata," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1871 seconds (0.1#10.140)