Ini Tuntutan yang Disuarakan Ribuan Bobotoh

Sabtu, 13 Oktober 2018 - 18:14 WIB
Ini Tuntutan yang Disuarakan Ribuan Bobotoh
Ribuan Bobotoh berunjuk rasa mengecam dan menuntut keadilan pada PSSI yang telah menghukum Persib Bandung. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Ketua Viking Persib Club Heru Joko menegaskan, aksi unjuk rasa yang digelar ribuan Bobotoh bukan bentuk sikap Bobotoh yang antihukuman. Sebab, pihaknya menilai, hukuman yang dijatuhkan Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada Persib Bandung tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap persepakbolaan Indonesia.

Diketahui, PSSI menjatuhkan hukuman cukup berat bagi Persib menyusul insiden pengeroyokan yang berujung tewasnya suporter Persija Jakarta Haringga Sirla, 23 September 2018.

"Pada dasarnya, Bobotoh menerima sanksi asalkan konteksnya untuk melakukan koreksi total dan perbaikan menyeluruh terkait kekerasan dalam sepak bola," tegas Heru di sela-sela aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (13/10/2018).

Selain itu, pihaknya juga menyoroti langkah PSSI yang dianggapnya tebang pilih karena hanya menjatuhkan hukuman bagi Persib tanpa disertai pernyataan resmi yang jelas bahwa hukuman serupa juga akan diberlakukan bagi seluruh peserta kompetisi untuk musim selanjutnya.

Apalagi, tegas Heru, dalam pengambilan keputusannya pun, PSSI tidak memanggil seluruh perwakilan klub untuk menyosialisasikan sanksi. "Kami menuntut PSSI serius menjelaskan solusi dan langkah konkret secara detail dalam hal mengatasi permasalahan kekerasan supporter karena ini terjadi bertahun-tahun. Ada andil juga dari PSSI mengapa ini terjadi. Jadi tidak bisa dong PSSI lepas tangan begitu saja menyalahkan pada supporter dan klub," paparnya.

Hal lain yang menjadi polemik, lanjut Heru, adalah rangkap jabatan pengurus PSSI dan klub. Menurutnya, kondisi tersebut membuat hubungan antarsuporter selalu panas dan penuh kecurigaan ketika PSSI menjatuhkan hukuman kepada klub.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga meminta manajemen Persib Bandung terus melakukan langkah dan upaya banding terkait hukuman yang diberikan, tanpa mengurangi rasa hormat dan penyesalan kepada keluarga korban.

"Bobotoh semua jangan terprovokasi dengan melontarkan ujaran kebencian yang bisa memperkeruh suasana. Semuanya harus memperbaiki diri, jangan sampai hubungan antarsuporter terus meruncing," tandasnya.

Diketahui, insiden pengeroyokan suporter Persija Jakarta Haringga Sirla membuat PSSI menjatuhkan hukuman kepada Persib berupa sanksi pertandingan kandang di luar Pulau Jawa tanpa penonton hingga akhir kompetisi 2018 dan pertandingan kandang tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi 2019.

Tak hanya klub, PSSI juga menghukum bobotoh berupaya larangan menyaksikan pertandingan Persib saat kandang maupun tandang serta pertandingan Liga 1 lainnya sejak putusan ini ditetapkan sampai pada setengah musim kompetisi 2019.

PSSI juga menjatuhkan sanksi untuk panitia penyelenggara pertandingan. Tak terkecuali, panitia pelaksana pertandingan dan security officer, yakni berupa larangan ikut serta dalam kepanitiaan pertandingan Persib selama dua tahun.

Panpel Persib juga didenda sebesar Rp100 juta. Selain itu, Panpel Persib wajib memerangi dan melarang rasisme dan tulisan provokasi serta slogan yang menghina pada spanduk, poster, baju, dan atribut lainnya dengan cara apa pun.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3999 seconds (0.1#10.140)