Dipercaya Tangkal Corona, Jahe Merah dan Temu Lawak Langka di Cimahi

Jum'at, 06 Maret 2020 - 17:24 WIB
Dipercaya Tangkal Corona, Jahe Merah dan Temu Lawak Langka di Cimahi
Komoditas rempah-rempah khususnya jahe merah dan temu lawak kini sulit ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi akibat banyak diborong karena dipercaya bisa mencegah virus Corona. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Dipercaya dapat menangkal virus Corona (Covid-19), masyarakat di Kota Cimahi kini banyak memburu jahe merah dan temu lawak. Akibatnya, komoditas rempah-rempah tersebut harganya naik signifikan, bahkan sulit ditemukan di sejumlah pasar tradisional akibat tingginya permintaan.

Pantauan SINDOnews di Pasar Atas Baru, Cimahi, harga jahe biasa yang awalnya dijual Rp40.000/kilogram (kg) naik menjadi Rp50.000/kg, sedangkan kunyit yang biasanya dijual Rp10.000/kg naik menjadi Rp15.000/kg. Kemudian, temu lawak yang biasanya dijual Rp15.000/kg juga mengalami kenaikan menjadi Rp20.000/kg. Sementara jahe merah paling mahal menembus harga hingga Rp80.000/kg.

"Dulu saya jual jahe merah Rp50.000/kg, sekarang harganya jadi Rp80.000/kg. Untuk semua rempah-rempah lainnya juga naik kaya jahe biasa, kunyit, dan temu lawak rata-rata Rp5.000-Rp10.000/kg kenaikannya," kata salah seorang pedagang rempah-rempah di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Iis Sumiati (49), Jumat (6/3/2020).

Iis menyebutkan, sejak viralnya informasi bahwa rempah-rempah tradisional tersebut bisa mencegah virus Corona, banyak masyarakat yang mencarinya. Paling banyak dicari adalah jahe merah dan temu lawak sehingga dirinya terpaksa menaikkan harga karena pembeli banyak, sementara stok barang sedikit.

"Sekitar seminggu terakhir banyak yang nyari. Untuk jahe merah sama temu lawak sudah dari tiga hari lalu stoknya habis," sambungnya.

Menurutnya, tiga hari lalu dia masih memiliki stok temu lawak sebanyak 5 kg. Biasanya, dirinya mendapat pasokan dari luar daerah hingga 20 kg selama tiga hari. Namun sekarang dari distributornya juga sudah tidak ada. Begitupun jahe merah yang biasanya beli dari Pasar Indung Caringin, Kota Bandung juga kosong.

"Sudah dua hari kosong dari sananya, makanya saya gak belanja," kata dia.

Hal yang sama disampaikan pedagang rempah-rempah lainnya, Dede Mulyana (38). Sejak beberapa hari terakhir, permintaan jahe merah dan temu lawak sangat meningkat. Di sisi lain, kondisi tersebut tak diimbangi dengan ketersediaan barangnya. Terakhir dirinya memiliki beberapa kilogram stok jahe merah dan temu lawak dan terpaksa hanya dijual kepada pelanggan dekatnya karena dia memprioritaskan pelanggan.

"Saya terakhir punya sekarung, tapi saya jualnya juga dibatasi dan kepada pelanggan yang rutin beli saja. Kalau ada yang beli sepintas dalam jumlah banyak saya gak kasih, paling dikasih seperempat kilo," katanya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7475 seconds (0.1#10.140)