Ridwan Kamil Prediksi Guncangan Besar Ekonomi Jabar Akibat Corona

Kamis, 05 Maret 2020 - 11:54 WIB
Ridwan Kamil Prediksi Guncangan Besar Ekonomi Jabar Akibat Corona
High level meeting TPID Jabar di Hotel Savoy Homan Bandung, Kamis (5/3/2020). SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memprediksi guncangan ekonomi Jawa Barat akibat virus Corona akan lebih besar dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Dampak virus Corona memang belum bisa dihitung, tapi saya memprediksi, goncangannya ke Jawa Barat akan lebih besar dibanding Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pada high level meeting TPID Jabar, di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (5/3/2020).

Menurut dia, guncangan ekonomi akibat Corona karena Jawa Barat terhubung dengan ekspor dan impor dengan China. Sehingga sedikit banyak akan berpengaruh terhadap suplai dan demand produk antar dua negara. "Mungkin pertumbuhan (ekonomi) juga bakal terkoreksi," ujarnya.

Oleh karenanya, kata dia, forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mesti memainkan perannya secara maksimal. Setiap daerah, kata dia, mestinya punya langkah strategis dan cara tersendiri untuk pengendalian inflasi di daerahnya.

"Makanya kita juga harus optimalkan belanja APBD. Jangan semua belanja di akhir tahun. Karena kalau distimulusi oleh APBD, yang lain akan ikut bergerak," imbuh Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat. (Baca juga; BI Yakin Dampak Virus Corona Terhadap Ekonomi Jabar Tidak Signifikan )

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, beberapa langkah yang bisa membantu mengurangi dampak goncangan akibat Corona adalah penyaluran dana bantuan sosial. Dana tersebut, diharapkan menjadi stimulus menggerakkan konsumsi mayarakat.

Menurut dia, melihat besarnya skala ekonomi Jabar, inflasi Jabar pun memiliki bobot yang sangat besar terhadap nasional. Pada 2019, bobot inflasi Jabar yang mencapai 18,51% merupakan yang terbesar kedua di wilayah Jawa dan se-Indonesia, hanya di bawah DKI Jakarta. Oleh karena itu, inflasi Jawa Barat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap inflasi nasional.

"Namun laju inflasi Jawa Barat dalam 5 tahun terakhir pada 2015 hingga 2019 cukup terkendali. Tercatat rerata inflasi berdasarkan historis 5 tahun terakhir sebesar 3,18% (yoy) meskipun sedikit lebih tinggi dibandingkan rerata nasional yang sebesar 3,17% (yoy)," bebernya. (Baca juga; Bisnis Perhiasan Tak Terpengaruh Efek Virus Corona )

Untuk mengendalikan tingkat inflasi Jawa Barat, TPID Provinsi Jawa Barat telah menyelenggarakan berbagai program kerja. Termasuk Strategi 4K meliputi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif. Bentuknya berupa Inspeksi Lapangan ke berbagai pasar, Pengendalian Ekspektasi, Program Revitalisasi Pasar, operasi pasar, dan lainnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0209 seconds (0.1#10.140)