Produk Katalis ITB Bisa Hemat Jutaan Dolar Impor Minyak RI

Kamis, 11 Oktober 2018 - 13:49 WIB
Produk Katalis ITB Bisa Hemat Jutaan Dolar Impor Minyak RI
Peneliti sedang bekerja di Catalyst Teaching Industry di Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis, Fakultas Teknologi Industri, ITB, Kamis (11/10/2018). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Produk katalis minyak sawit menjadi BBM hasil penelitian ITB dinilai akan memberi harapan baru bagi Indonesia. Apalagi pada sektor minyak, Indonesia menjadi importir terbesar.

Produk katalis ini, diharapkan mampu mendorong kemandirian energi nasional dan diharapkan dapat menghemat devisa negara untuk sektor energi hingga USS25,2 juta per hari. Karena, produk katalis ini mampu mengganti 360.000 barel atau 30% minyak mentah impor. Bio energi ini bisa digunakan hingga 100%.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, katalis ini diharapkan memberi harapan bagi perkebunan kelapa sawit nasional, di tengah tekanan Eropa atas minyak sawit Indonesia. Bahkan, katalis ini diharapkan bisa memberi penghematan hingga jutaan dolar.

“Produk luar negeri yang awalnya mahal dari 22 dolar Amerika, sekarang dengan adanya produk ITB bisa turun jadi 10 dolar Amerika. Ini cukup menekan harga,” kata Kadarsah.

Laboratorium ini, kata dia, tindak lanjut dari upaya ITB dari riset university menjadi entrepreneur university. Surga banyak produk digital yang dihasilkan dan banyak dipakai masyarakat umum. Selain digital, juga ada produk non-digital.

Produk Katalis ITB Bisa Hemat Jutaan Dolar Impor Minyak RI


Sementara itu, Menristekdikti M Nasir mengatakan, laboratorium ini merupakan langkah awal memproduksi katalis dalam negeri. Tapi yang lebih penting tindak lanjut dari hasil riset. Bagaimana konsep hilirisasi dan komersialisasinya.

“Apalagi bisa menghentikan ketergantungan bahan bakar fosil, sehingga kita bisa menggunakan minyak sawit untuk BBM. Kalau sawit bisa bisa dialihkan untuk ini, kita bisa tinggalkan (ketergantungan terhadap pasar) Eropa.

Tetapi, kata dia, tinggal bagaimana dukungan regulasi untuk hilirisasi dan komersialisasi. “Kita (pemerintah) harus membuat regulasi yang mudah dan sederhana. Nah, kalau nanti produk ini bisa jalan, saya akan sangat bangga. Petani sawit akan sangat senang,” imbuh dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3392 seconds (0.1#10.140)