Antisipasi Dampak Corona, Perbankan Jabar Inventarisasi Risiko Keuangan

Senin, 02 Maret 2020 - 15:33 WIB
Antisipasi Dampak Corona, Perbankan Jabar Inventarisasi Risiko Keuangan
Para pemimpin perbankan di Jawa Barat hadir di Kantor BI Jabar. SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Sejumlah perbankan di Jawa Barat mulai menginventarisasi dampak virus Corona yang mulai merebak di Indonesia. Diperkirakan, dampak virus Corona bakal sedikit berpengaruh terhadap sektor pembiayaan.

Kepala Kanwil Bank Mandiri Jawa Barat Harry Gale mengatakan, saat ini Bank Mandiri sedang menginventarisasi seluruh risiko yang terdampak akibat Corona, terutama risiko pada sektor pembiayaan atau kredit.

"Kami saat ini sedang dalam tahap akhir stress test untuk melihat dampak Corona terhadap bisnis, terutama portfolio kredit Mandiri," kata Harry di sela sosialiasi Pekan QRIS, di Kantor BI Jabar, Kota Bandung, Senin (2/3/2020).

Menurut dia, sektor pembiayaan yang diperkirakan akan terpengaruh adalah yang terkait ekspor impor barang dari China. Karena, bila berdampak, akan mempengaruhi cast flow keuangan dan dikhawatirkan bakal menganggu kepatuhan membayar kredit.

"Karena kalau omset berkurang, pendapatan berkurang sehingga keuangannya terganggu. Itu yang lagi inventarisir oleh bank Mandiri. Tapi angkanya belum bisa disebut karena ini harus detail. Ini juga terpengaruh ke ritel," jelasnya.

Bank Mandiri, kata dia, menyikapi serius persoalan ini. Walaupun, pihaknya memprediksi yang terdampak tidak akan begitu signifikan. (Baca juga; BI Yakin Dampak Virus Corona Terhadap Ekonomi Jabar Tidak Signifikan )

Kepala Kanwil BRI Jabar Hendro Padmoro juga mengatakan hal serupa. Pihaknya, saat ini masih menginventarisasi dampak langsung dan tidak langsung, terutama di Jawa Barat. Walaupun, untuk dampak langsung diperkirakan tindak signifikan, karena yang langsung ekspor, relatif tidak terlalu banyak.

"Nasabah kami lebih banyak ritel mikro kecil. Tapi ada dampak tidak langsungnya. Karena nasabah kita adalah suplayer para eksportir. Nah, itu akan sedikit banyak terpengaruh. Tapi sekarang belum terlalu keliatan," kata Hendro.

Kendati begitu, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah langkah strategis agar dampaknya tidak terlalu masif. Manajemen telah mempersiapkan langkah yang diambil perusahaan apabila itu terjadi.

"Kami sudah ada protapnya bagaimana tangani bencana dan peristiwa tak terduga lainnya. Tapi saya lihat, kalau kondisi seperti ini, mestinya tidak terlalu berdampak signifikan," imbuhnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1145 seconds (0.1#10.140)