Tekad Emil Tekan Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi Masyarakat Jabar

Rabu, 10 Oktober 2018 - 17:00 WIB
Tekad Emil Tekan Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi Masyarakat Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjadi pembicara dalam International Conference on Inclusive Economic Growth: Reducing Poverty and Inequality yang merupakan rangkaian agenda Annual IMF-World Bank Group Meetings 2018 di Bali, Rabu (10/10/2018). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, Pemprov Jabar bertekad untuk menekan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi masyarakat.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menyatakan, Pemprov Jabar telah menyiapkan sejumlah program yang bertujuan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi masyarakat.

Hal itu diungkapkan Emil saat menghadiri International Conference on Inclusive Economic Growth: Reducing Poverty and Inequality di Anvaya Beach Hotel and Resort Bali, Jalan Kartika, Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (10/10/18). Konferensi ini merupakan rangkaian agenda Annual IMF-World Bank Group Meetings 2018.

"Komitmen kami di Jawa Barat selama lima tahun akan memberikan dukungan akses penuh, pertolongan ke kelompok masyarakat yang paling lemah," kata Emil dalam siaran persnya, Rabu (10/10/2018).

Emil menjelaskan, Pemprov Jabar akan menggulirkan program Kredit Mesra (Masjid Sejahtera) yang akan diluncurkan bulan depan. Kredit ini akan memanfaatkan masjid sebagai tempat pemberian kredit tanpa bunga dan agunan tersebut.

"Sehingga kalau ada yang butuh bantuan keuangan cukup ke masjid tanpa bunga tanpa agunan," katanya.

Selain itu, Pemprov Jabar juga memiliki program Satu Desa Satu Perusahaan. Melalui program ini, kata Emil, Pemprov Jabar akan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa tanpa harus merantau ke kota.

"Kita kerja sama dengan universitas, jadi program Satu Desa Satu Perusahaan itu nanti CEO-nya adalah alumni-alumni universitas yang baru lulus dua sampai tiga tahun. Setelah itu dia bisa tinggal di desa atau mengalihkan perusahaannya ke yang lain," paparnya.

Menurut Emil, program ini merupakan upaya Pemprov Jabar mengurangi kesenjangan yang ada di masyarakat saat ini. "Strategi-strategi inilah yang akan memastikan Jawa Barat maju bersama-sama. Orang kaya silakan makin kaya, tapi orang miskin kebawa-bawa," tukas Emil.

"Karena yang terjadi sekarang adalah ada gap. Orang menengah-atas punya akses makin makmur, orang-menengah bawah kebingungan tidak ada akses tidak ada pertolongan, sehingga dia jalan di tempat," sambungnya.

Lebih lanjut Emil menyebutkan, lima strategi pembangunan ekonomi di Jabar bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusi, yaitu pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kerja sama antarkota/kabupaten, revitalisasi desa (termasuk di dalamnya program Satu Desa Satu Produk, Satu Desa Satu Perusahaan), dan pembangunan sentra pertumbuhan ekonomi baru dengan pemanfaatan sumber daya lokal.

"Dalam lima tahun ke depan, saya membayangkan Jawa Barat menjadi daerah yang berkembang dari pariwisata, ekonomi, ibu-ibu yang kemampuannya sudah meningkat melalui sekolah perempuan, dan agrikultur," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga mengatakan, untuk mewujudkan program-program pembangunannya selama lima tahun ke depan, pihaknya tidak akan hanya mengandalkan APBD.

"Sebagai pemimpin saya akan cari sumber-sumber pendanaan, apa pun itu. Karena kalau hanya mengandalkan APBD, menurut hitungan matematikanya tidak akan sampai," jelasnya.

Pendanaan lain, kata Emil, bisa saja datang melalui investasi dari dalam maupun luar negeri, atau memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang berdiri di Jabar.

"Kita ada investasi dalam dan luar negeri. Kita ada hibah dalam dan luar negeri, kita maksimalkan CSR dalam dan luar negeri. Itulah cara-cara kita membangun Jawa Barat, memastikan pada saat dana pemerintah terbatas, seorang pemimpin jangan menyerah dan terus mencari inovasi pembiayaannya," tandas Emil.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9259 seconds (0.1#10.140)