Peduli Lingkungan, Alumni ITB Tanam 95 Ribu Pohon Bambu di Jabar

Sabtu, 29 Februari 2020 - 19:07 WIB
Peduli Lingkungan, Alumni ITB Tanam 95 Ribu Pohon Bambu di Jabar
Ketua Reuni Perak Alumni ITB angkatan 95 Aksan Ansori Alam (kanan) dan Komandan Sektor 22 Citarum Harum Kolonel Infanteri Asep Rahman Taufik saat penanaman perdana bambu di Punclut, KBB, Sabtu (29/2/2020). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1995 menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan melakukan penanaman 95.000 pohon bambu di Jawa Barat.

Kegiatan peduli lingkungan bertajuk "Bambu Daya" itu digelar menjelang Reuni Perak Alumni ITB Angkatan 1995 yang ditandai dengan diskusi dan dilanjutkan penanaman pohon bambu di kawasan Punclut, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sabtu (29/2/2020).

Selain melibatkan Akademi Bambu Nusantara (ABN) dan Padumukan Punclut, kegiatan tersebut dihadiri Komandan Sektor 22 Citarum Harum, Kolonel Infanteri Asep Rahman Taufik, dan perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepolisian Republik Indonesia (Polri) serta TNI.

"Program ini kita kasih nama Bambu Daya, jadi program ini adalah untuk konservasi air dan udara, yang kita mau tanam adalah bambu," ujar Ketua Reuni Perak Alumni ITB angkatan 95, Aksan Ansori Alam di lokasi kegiatan.

Aksan melanjutkan, program Bambu Daya tidak hanya bertujuan sebagai upaya konservasi. Lebih dari itu, melalui Bambu Daya, pihaknya pun ingin memberdayakan masyarakat lewat pemanfaatan bambu yang telah ditanam.

"Pemberdayaan masyarakat ini mulai dari pembuatan makanan (rebung), kerajinan, bahkan kita juga akan support masyarakat agar bisa ekspor produk-produk dari bambu," katanya.

Selain dapat menjadi objek pemberdayaan masyarakat, lanjut Aksan, pihaknya sengaja memilih bambu untuk ditanam karena bambu merupakan hasil hutan non-kayu. Sehingga, secara regulasi pun, penyiapan dan penanaman bambu tidak lah rumit.

"Jadi tanam dimana pun gampang, rawatnya juga mudah dibandingkan dengan pohon lain. Kegunaannya juga sangat powerful, makanya kita kasih nama Bambu Daya," katanya.

Aksan juga menyebut alasan pihaknya menjadikan kawasan Punclut di Kawasan Bandung Utara (KBU) sebagai lokasi perdana penanaman bambu tersebut. Menurutnya, selain merupakan daerah resapan air, kawasan Punclut masih memiliki banyak lahan untuk ditanami pohon. Terlebih, warga sekitar pun mendukung dan bersemangat jika daerahnya ditanami bambu.

"Bambu ini buat warga Punclut sebagai tanaman baru. Sebelumnya, biasanya menanam pohon sirsak, duren, kalau bambu belum. Bambu ini untuk menguatkan struktur tanah juga, maka kita pilih bambu," kata Aksan seraya mengatakan, bambu juga akan ditanam di sejumlah titik di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Sementara itu, Komandan Sektor 22 Citarum Harum Kolonel Infanteri Asep Rahman Taufik mengapresiasi program Bambu Daya tersebut. Bahkan, sebagai wujud dukungan, pihaknya pun menyerahkan bantuan aneka pohon untuk ditaman, seperti pohon kopi, macadamia, hingga suren dan ekaliptus yang merupakan pohon endemik Jabar.

"Mudah-mudahaan semangat budaya menanam bambu ini kembali menjadi budaya masyarakat Jabar karena manfaatnya sangat banyak, mulai dari sisi ekologis hingga ekonomis," katanya.

Terlebih, lanjut Asep, dalam catatan sejarah Indonesia, bambu sangat lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia dalam melawan penjajah di masa-masa perjuangan merebut kemerdekaan.

"Harapan saya ke depan, aneka jenis bambu yang jumlahnya tidak kurang dari 60 jenis ini dibudayakan kembali untuk ditanam, lestarikan, sehingga memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat," harapnya.

Asep juga mengatakan, lahan-lahan kritis di Jabar, termasuk di KBU butuh segera penanganan, agar tidak mengalami erosi dan berdampak pada terjadinya sedimentasi sungai. Oleh karenanya, sebagai Komandan Sektor 22 Citarum Harum, pihaknya pun akan mendukung penuh segala kegiatan konservasi.

"Harapan saya, luas lahan kritis di KBU ini bisa ditekan. Saya pikir, setelah mengetahui manfaat bambu, warga di sini pun akan ikut serta menanam bambu," katanya.

Asep menambahkan, program Bambu Daya juga sejalan dengan program Citarum Harum. Pasalnya, selain ikut membantu menekan sedimentasi Sungai Citarum, program ini pun sama-sama mengusung semangat kebersamaan.

"Dengan semangat tinggi dan kecintaan terhadap alam lewat penanaman pohon hari ini, mudah-mudahan program Citarum Harum akan sukses dan berhasil serta manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Jabar dan Indonesia," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5505 seconds (0.1#10.140)