Produk Militer Pindad Diperkenalkan di Pertemuan IMF-World Bank

Rabu, 10 Oktober 2018 - 11:00 WIB
Produk Militer Pindad Diperkenalkan di Pertemuan IMF-World Bank
PT Pindad memperkenalkan produk militer pada ajang Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali. Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - PT Pindad (Persero) memperkenalkan produk militer unggulan pada Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF)-World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali. Pertemuan yang dihadiri ratusan delegasi negara itu diharapkan membuka pasar baru atas produk Pindad di kancah internasional.

Beberapa produk yang diperkenalkan di antaranya miniatur medium tank, senjata sniper SPR 2, SS2 V4, Excava 200, Badak 6x6 Canon 90 mm, dan Panser Anoa 6x6.

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose mengatakan, hadirnya Pindad di Indonesia Pavilion sebagai salah satu industri strategis diharapkan menjadi daya tarik bagi ribuan delegasi IMF-World Bank terhadap produk industri pertahanan.

"Kami mencoba memperkenalkan Indonesia (Pindad) kepada ribuan delegasi negara. Apalagi di gelaran IMF-World Bank 2018 ini Pindad juga akan menandatangani MoU dengan nilai investasi yang tinggi,” ujar Abraham, dalam siaran persnya, Rabu (10/10/2018).

Di Indonesia Pavilion, informasi tentang pencapaian dan perkembangan perusahaan disajikan dan dikemas secara digital dan atraktif. Para delegasi dari 189 negara peserta IMF–World Bank 2018 yang mengunjungi area ini akan mendapatkan informasi secara detail.

Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan, uraian perkembangan Indonesia yang disajikan di area seluas 2.000 meter ini untuk membuka jalan bagi ribuan delegasi negara yang hadir di Pertemuan Tahunan IMF-World Bank untuk lebih mengenal pencapaian Indonesia.

Tak hanya itu, Menteri BUMN juga mengajak para investor untuk menjadi bagian dari perjalanan perkembangan Indonesia di berbagai bidang, seperti ekonomi, industri, infrastruktur, serta pariwisata di masa yang akan datang.

Direktur Bisnis dan Produk Industrial PT Pindad Heru Puryanto mengatakan, sejak mulai memproduksi ekskavator untuk kepentingan komersial, produk tersebut banyak yang sudah terserap pasar.

Ekskavator berbobot 21,7 ton itu telah dibeli oleh Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Pemda DKI, PT Barata, dan pertambangan swasta. Hingga kini Excava 200 yang telah terjual sebanyak 227 unit.

"Pada 2016 kami telah menjual sebanyak 27 unit, 2017 sebanyak 130 unit. Sementara tahun ini, sampai bulan September 2018 telah terjual 70 unit. Kami memproyeksikan menjual 130 unit hingga akhir tahun 2018," jelasnya.

Diketahui, Excava 200 berwarna merah putih ini memiliki kapasitas produksi satu unit per hari. Alat ini berukuran panjang 9,542 meter, lebar 2,895 meter, dan tinggi 3,193 meter.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8625 seconds (0.1#10.140)