Dampak Kebijakan Arab Saudi, Ribuan Calon Jamaah Umrah Gagal Berangkat

Jum'at, 28 Februari 2020 - 01:18 WIB
Dampak Kebijakan Arab Saudi, Ribuan Calon Jamaah Umrah Gagal Berangkat
Calon jamaah umrah gagal berangkat ke Tanah Suci di Terminal 3 Bandara Soetta, Kamis (27/2/2020). Foto/SINDOnews/Hasan Kurniawan
A A A
BANDUNG - Serikat Penyelenggara Haji dan Umrah (Sapuhi) Jawa Barat menerima laporan sebanyak 1.500 calon jamaah umrah gagal berangkat ke Tanah Suci Mekkah akibat larangan yang diberlakukan Pemerintah Arab Saudi untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.

"Laporan yang kami terima hari ini (dari travel umrah anggota Sapuhi) ada 1.500-an calon jemaah umrah yang gagal berangkat," kata Ketua Sapuhi Syam Resfiadi kepada wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (27/2/2020).

Hingga saat ini, Syam terus berkoordinasi dengan para penyelenggara perjalanan umrah anggota Sapuhi, terkait kondisi itu.

"Informasi yang kami dapatkan dari beberapa agen travel Sapuhi, agent penerbangan, dan muasasah Saudia, pemberlakuan itu efektif hari ini 27 Februari dengan ditolaknya jamaah Indonesia saat check in di beberapa penerbangan menuju Jeddah dan Madinah," ujar dia.

Syam menuturkan, penolakan keberangkatan calon jemaah umroh itu terjadi di sejumlah bandara internasional di Indonesia.

"Untuk penerbangan sebelum jam 12.00 WIB, masih bisa berangkat. Tetapi, di atas jam 12.00 WIB, batal berangkat. Itu (batal berangkat) terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Surabaya, dan Medan," tutur Syam.

Atas kondisi tersebut, Syam dan Sapuhi sebagai organisasi prihatin. Apalagi, sejauh ini Indonesia bukan negara yang warganya positif terjangkit virus Corona.

"Dengan efektifnya pemberlakuan larangan ini, kami menyarankan kepada seluruh anggota travel umrah dan haji untuk me-reschedule terhadap vendor-vendor, seperti penerbangan, visa hotel, dan lainnya untuk mengamankan hak jamaah umrah Indonesia," ungkap dia.

Sapuhi, kata Syam, telah melayangkan surat ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk meminta solusi dalam mengatasi masalah ini, terutama terkait jamaah umrah asal Indonesia.

"Kami meminta Kemenag untuk menyosialisasikan dan mengedukasi terkait kebijakan larangan ini sehingga tercipta kondisi kondusif untuk industri umrah Indonesia," tandas Syam.

Sementara itu, puluhan jamaah umrah asal Kota Bandung terpaksa pasrah gagal berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Satu di antaranya adalah, Ade Sopyana.

Ade mengatakan, pemberitahuan pembatalan berangkat ke Tanah Suci Mekkah mendadak. Meski begitu, baik pihak bandara maupun travel umrah memberikam penjelasan terkait pembatalan keberangkatan itu.

"Penjelasannya karena di-blokir dari Arab. Cuma memang pemblokirannya mendadak," kata Ade melalui sambungan telepon, Kamis (27/2/2020) malam.

Ade mengungkapkan, dia bersama 20 jamaah lain pun hanya bisa pasrah. Dia dan rombongan langsung pulang kembali ke Kota Bandung. "Kecewa sudah pasti. Cuma mau gimana lagi. Semua jamaah pasrah," ujar Ade.

Ade menuturkan, belum dapat kepastian jadwal ulang keberangkatan ibadah umrohnya ke Tanah Suci Mekkah. "Belum tau kapan bisa berangkat, yang pasti kita jemaah mengharapkan secepatnya semoga ada kabar baik dari pemerintah," pungkas Ade.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0783 seconds (0.1#10.140)