Diduga Kurang Perencanaan Proyek Irigasi di Sukamakmur Tak Kunjung Selesai

Selasa, 09 Oktober 2018 - 18:32 WIB
Diduga Kurang Perencanaan Proyek Irigasi di Sukamakmur Tak Kunjung Selesai
Proyek irigasi di Kp Sukawayahna RT04/05 Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor tak kunjung selesai.
A A A
BOGOR - Proyek irigasi di Kampung Sukawayahna RT04/05 Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor tak kunjung selesai. Padahal seharusnya proyek yang dikerjakan mulai 23 April 2018 ini sudah selesai bulan Agustus 2018. Karena menurut plang papan proyek, pembangunan irigasi yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2018 senilai Rp1.049.587.100 ini waktu pengerjaannya hanya 120 hari. (Baca juga: Proyek Irigasi Molor dari Jadwal Bikin Petani Resah).
Diduga Kurang Perencanaan Proyek Irigasi di Sukamakmur Tak Kunjung Selesai

Selain itu berdasarkan pengamatan di lapangan pada Senin 8 Oktober 2018, pengerjaan proyek yang bernilai miliaran ini hanya dikerjakan oleh tiga orang pekerja ditambah satu orang kepala rombongan yang hanya mengawasi saja dari atas tanggul. Parahnya lagi material pasir yang seharusnya dibeli dari toko material, hanya diambil dari dasar sungai di pinggir proyek tersebut.

Ade Umay Kepala Rombongan Pekerja PT Surya Tunas Marsada mengakui jika pasir yang dipakai memang diambil dari dasar sungai di pinggir saluran irigasi tersebut. "Ya kita memang pakai pasir tersebut sementara karena pasir dari material tak kunjung datang," ungkap Ade Umay, kepada SINDOnews, Selasa (9/10/2018).

Ade juga membenarkan jika pekerja yang bekerja pada hari itu hanya ada tiga orang dari 28 orang yang seharusnya bekerja. "Sebenarnya ada sekitar 28 orang yang bekerja dalam proyek irigasi yang dibangun oleh PT Surya Tunas Marsada. Terpaksa sebagian diliburkan karena tidak ada material," timpal Ade.

Diduga Kurang Perencanaan Proyek Irigasi di Sukamakmur Tak Kunjung Selesai

Ade menduga, kalau keterlambatan proyek tersebut dikarenakan kurangnya perencanaan dari pihak Dinas PUPR karena seringnya perubahan gambar situasi saat proyek hendak dikerjakan.

"Bayangkan saja pak untuk gambar situasi saja sudah empat kali ganti dari kontrak awal. Belum lagi saat diukur bentang yang ada lebarnya 22 meter sementara di kontrak hanya 12 meter," ujar Ade.

Sementara itu Kadus II Desa Pabuaran Baesuni mengaku jengkel dengan kontraktor yang bekerja seenaknya saja sehingga proyek irigasi di desanya molor dari jadwal yang ditentukan.

"Bayangkan saja hari ini saja (Senin 8 Oktober 2018) untuk proyek miliaran hanya dikerjakan oleh tiga orang saja. Kemana yang lainnya Bagaimana mau selesai kalau begini," timpal Baesuni.

Baesuni juga tidak habis pikir jika proyek irigasi yang bernilai miliaran ini pasirnya mengambil dari dasar sungai yang mengering. "Saya khawatir jika tercampur lumpur jadi berpengaruh terhadap kualitas irigasi nantinya," ujarnya sambil geleng-geleng kepala.

Menurut Baesuni, seharusnya ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal ini Dinas PUPR agar proyek tersebut bisa segera diselesaikan.

Hal ini, kata dia, berimbas kepada para petani di Desa Pabuaran karena irigasi yang seharusnya sudah bisa dimanfaatkan malah belum diselesaikan pengerjaannya.

"Para petani di Desa Pabuaran sebenarnya menaruh harapan agar irigasi di Kampung Sukawayahna RT04/05 ini bisa segera dioperasikan, karena irigasi lainnya di Kp Leuwi Catang RT06/03 yang juga hancur tidak kunjung diperbaiki hingga bertahun-tahun. Kalau sudah begini membuat para petani resah," kata Baesuni.

Sementara Kades Pabuaran Atika Pauzi meminta agar proyek irigasi di desanya segera diselesaikan. Karena menyangkut hidup para petani di desanya yang mayoritas sekitar 70% berprofesi sebagai petani.

"Saya minta kepada Pemkab Bogor agar proyek pembangunan irigasi didesanya bisa dimaksimalkan agar segera dapat dimanfaatkan oleh warga Desa Pabuaran," kata Atika.

Sementara Kasi Perencanaan Pengairan Evaluasi Irigasi dan Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Bogor Sukiswanto mengatakan, pihaknya akan menegur kontraktor jika memang hanya dikerjakan oleh tiga orang saja.

"PPK baru datang dari lapangan besok rapat dan ambil tindakan kepada pemborong," kata Sukiswanto kepada SINDOnews lewat pesan WhatsApp, Selasa (9/10/2018).
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0530 seconds (0.1#10.140)