KBB Jadi Pilot Project Program P4GN

Selasa, 09 Oktober 2018 - 16:40 WIB
KBB Jadi Pilot Project Program P4GN
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, Kepala BNN Provinsi Jabar Brigjen (Pol) Sufyan Syarif, dan Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara dalam kegiatan Sinergitas Pembina Desa P4GN menuju KBB AKUR, Selasa (9/10/2018). Foto/SINDOnews/Adi H
A A A
BANDUNG BARAT - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat menjadikan Kabupaten Bandung Barat (KBB) sebagai percontohan program Pencegahan Pemberantasan Peredaran dan Penyalahgunaan Gelap Narkoba (P4GN). Hal tersebut dikatakan Kepala BNN Provinsi Jawa Barat Brigjen (Pol) Sufyan Syarif saat memberikan pengarahan pada acara Sinergitas Pembina Desa dalam P4GN menuju Bandung Barat AKUR di Pusdikter, Ngamprah, Selasa (9/10/2018).

"Terus terang saya merinding melihat tingginya antusias peserta yang hadir pada kegiatan ini. Oleh karena itu KBB akan menjadi pilot project program P4GN bagi daerah lainnya di Jawa Barat," ucapnya di hadapan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, Kapolres Cimahi, Dandim 0609/Kabupaten Bandung, Kepala Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Camat se-KBB.

Menurutnya, penunjukan KBB sebagai percontohan ini sejalan dengan akan dijadikannya Jawa Barat sebagai pilot project penanganan narkoba pada level terujung (desa) oleh pemerintah pusat. Melalui tiga pilar desa yakni kades, bhabinkamtibmas, dan babinsa yang dibantu dengan puskesmas diyakini lebih bisa lebih optimal dalam memberantas dan memerangi peredaran narkoba di seluruh penjuru negeri.

Sebagai upaya preventif agar masyarakat tidak terjerumus dan menjadi korban penyalahgunaan narkoba, dirinya mengimbau agar masyarakat tidak tergoda untuk mencobanya. Sebab, 60% pengguna narkoba berawal dari sekadar mencoba-coba dan akhirnya ketagihan. Jadi sebaiknya jangan pernah berani mencoba untuk menggunakannya, karena setiap hari 40-60 masyarakat Indonesia meninggal akibat narkoba.

Dia menilai, para bandar dan pengedar selalu berinovasi menciptakan berbagai narkoba jenis baru setiap harinya agar bisa terbebas dari jeratan perundang-undangan. Bahkan, secara nasional omzet penjualan narkoba di Indonesia bisa mencapai Rp80 triliun. Sasarannya juga tidak pandang bulu sehingga perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin terhadap serangan narkoba ini.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menerangkan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya agar Bandung Barat bebas dari narkoba. "Pemerintah desa merupakan ujung tombak dalam pemberantasan narkoba. Jargon Bandung Barat 'Lumpat' juga berarti lari dalam memberantas narkoba dengan seluruh elemen mulai dari bupati, camat, kepala desa, hingga masyarakat," sebutnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6673 seconds (0.1#10.140)