Pasien Dalam Pengawasan Corona Meninggal, Jenazah Dibungkus Plastik saat Dipulangkan

Kamis, 27 Februari 2020 - 08:29 WIB
Pasien Dalam Pengawasan Corona Meninggal, Jenazah Dibungkus Plastik saat Dipulangkan
https:/jabar.sindonews.com/search?type=artikel&ci_csrf_token=&q=CoronaRSUP dr Kariadi Kota Semarang melakukan prosedur dan pengawasan ketat terhadap pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona yang meninggal dunia. Foto/Ilustrasi/Dok/SINDOnews
A A A
SEMARANG - RSUP dr Kariadi Kota Semarang melakukan prosedur dan pengawasan ketat terhadap pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona yang meninggal dunia. Proses pemulasaraan jenazah dilakukan di rumah sakit. Jenazah dibungkus plastik dan dimasukkan ke peti sebelum diantar ke rumah duka.

"Jadi semuanya sudah kami proses di rumah sakit, kemudian tinggal menuju ke pemakaman oleh keluarga, tapi semuanya sudah dilakukan agar tidak terjadi penularan kalau misalnya ternyata hasilnya positif. Tapi kan alhamdulillah hasilnya negatif," tegas Direktur Medik & Keperawatan RSUP dr Kariadi Semarang, Agoes Oerip Purwoko, Rabu (26/2/2020).

Sebelumnya diberitakan, seorang pasien menjalani observasi karena diduga terpapar virus Corona di RSUP dr Kariadi. Pasien itu mulai menjalani perawatan intensif pada 19 Februari 2020 dan mengembuskan napas terakhir pada Minggu 23 Februari 2020. (Berita Terkait; Pasien Dalam Pengawasan Corona Meninggal di RSUP Dr Kariadi Semarang )

Pihak RSUP dr Kariadi Semarang melakukan pengawasan ketat terhadap pasien yang diduga terpapar virus corona jenis baru, Covid-19. Selain pasien ditempatkan pada ruang isolasi, keluarga juga dilarang menengok.

"Begitu (pasien) masuk rumah sakit, keluarganya sudah kami pisahkan, kami edukasi. Bahkan tidak boleh berkunjung ke rumah sakit, ini sebenarnya proses ini yang lebih sulit," tutur Agoes Oerip Purwoko.

Bukan persoalan mudah meyakinkan pihak keluarga untuk tidak mengunjungi pasien. Terlebih, bila pasien dalam kondisi sakit parah, sehingga kebanyakan pihak keluarga akan berkeras untuk menunggui atau setidaknya bisa berkunjung.

"Bagaimana kita menjelaskan kepada keluarganya dan melarang warganya untuk mendampingi yang lagi sakit, tapi proses-proses itu sudah kami lakukan," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2209 seconds (0.1#10.140)