Banjir Landa Jabar, Ridwan Kamil: Besok Saya Pulang, Langsung ke Subang

Rabu, 26 Februari 2020 - 21:12 WIB
Banjir Landa Jabar, Ridwan Kamil: Besok Saya Pulang, Langsung ke Subang
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil memutuskan pulang ke Tanah Air untuk mengunjungi lokasi banjir lewat teleconference di Command Center Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (26/2/2020). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memutuskan membatalkan kunjungan kerjanya di luar negeri dan pulang ke Tanah Air untuk meninjau langsung lokasi banjir. Ridwan Kamil yang kini tengah berada di Australia itu dijadwalkan terbang ke Tanah Air, Kamis 27 Februari 2020 pukul 01.00 dini hari waktu setempat dan diperkirakan tiba di Bandara Husein Sastranegara pukul 09.00 WIB.

"Saya sebagai Gubenur memutuskan pulang dan membatalkan kunjungan kerja di dua negara. Besok langsung ke Subang, Pak UU (Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum) ke Bekasi," tegas Emil dalam teleconference bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Setiawan Wangsaatmaja di Command Center Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (26/2/2020).

Emil mengakui, kehadirannya sebagai pemimpin Jabar secara psikologis sangat dibutuhkan masyarakat yang terdampak banjir, sehingga mental masyarakat lebih kuat dalam menghadapi bencana banjir tersebut.

"Saya paham kehadiran pemimpin secara psikologis dibutuhkan masyarakat. Saya sangat berempati sehingga membatalkan kunjungan yang dirancang sejak tahun lalu," tuturnya. "Saya hanya ke satu negara. 6-7 agenda dibatalkan semata-mata ya seperti ini," sambung dia.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengakui, saat ini, dirinya tengah mendapat sorotan karena kunjungan kerjanya ke Australia di tengah bencana banjir yang mengepung sejumlah daerah di Jabar. "Memang wajar saat ini Gubernur sedang menjadi sorotan, maka banyak publik membanding-bandingkan dengan pemimpin lain," ujarnya.

Kendati demikian, Kang Emil menjelaskan, meski sama-sama dilanda banjir, namun ada perbedaan penanganan antara DKI Jakarta dengan Jabar. Di Jabar, kata Emil, keputusan teknis berada di tangan bupati dan wali kota, sementara di DKI Jakarta di tangan gubernur.

"Jabar itu beda sama Jakarta. Di Jabar itu ada hierarki, ada bupati, wali kota. Saya amati, seringkali Gubernur Jabar disamakan dengan bupati dan wali kota, ini yang sering saya alami," ungkapnya.

Menurutnya, hal tersebut harus disampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat paham bahwa ada hirarki yang harus ditempuh. "Dalam hal ini jangan dikit-dikit provinsi, dikit-dikit provinsi. Jangan seperti itulah, buat apa kan ada hirarki pembangunan yang harus ditempuh," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Kang Emil pun meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar memperkuat koordinasi dengan BPBD kabupaten/kota dalam penanganan bencana. "BPBD harus diperkuat, jangan hanya mengandalkan Gubernur dan Wakil Gubernur," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8224 seconds (0.1#10.140)