Petugas Polri-TNI Evakuasi Korban Banjir, Kapolres Subang Terjun Langsung

Rabu, 26 Februari 2020 - 17:55 WIB
Petugas Polri-TNI Evakuasi Korban Banjir, Kapolres Subang Terjun Langsung
Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani terjun langsung mengevakuasi warga korban banjir. Foto-foto/Humas Polres Subang
A A A
SUBANG - Petugas gabungan dari Polri dan TNI terus berupaya melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di delapan Kecamatan di Kabupaten Subang.

Ada pemandangan menarik perhatian saat petugas melakukan evakuasi warga pada, Rabu (26/2/2020) siang. Kapolres Subang AKBP Teddy Fanani langsung turun tangan mengevakuasi warga.

Dari foto yang beredar, Teddy terlihat tengah membantu salah seorang warga di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang. Air banjir merendam tubuh dan seragam yang dikenakan Teddy.

"Iya (terjun langsung mengevakuasi warga). Ini tanggung jawab saya sebagai anggota polisi," kata Teddy saat di konfirmasi via ponselnya.

Petugas Polri-TNI Evakuasi Korban Banjir, Kapolres Subang Terjun Langsung


Teddy mengemukakan, banjir diakibatkan oleh luapan air Sungai Cipunagara dari arah hulu yang berada di kawasan Cipunagara, Subang. Berdasarkan pendataan Polres Subang, wilayah terdampak paling parah adalah Kecamatan Pamanukan. Di kecamatan ini seribu lebih rumah warga terendam.

"Kalau dilihat sebaran, banjir bukan hanya di Pamanukan, tapi juga terjadi di Kecamatan Ciasem, Binong, Purwadadi, Pagaden, Pusakanagara, Pusakajaya, dan Compreng," ujar Teddy.

Hingga kini, tutur Kapolres, para pengungsi mulai tersebar di sejumlah tempat pengungsian. Untuk posko tanggap bencana terpadu Polres Subang, telah didirikan di Polsek Pamanukan. Di posko itu terdapat fasilitas dapur umum.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan, Polres Subang juga mengerahkan ibu-ibu dari Bhayangkari Cabang Polres Subang. "Dari kemarin total pengungsi ada sekitar 11.292 jiwa," tutur Kapolres.

Diketahui, delapan kecamatan di wilayah pantai utara Kabupaten Subang, terendam banjir. Ribuan rumah warga dan ratusan hektare lahan pertanian tergenang air setinggi sekitar 50 sampai 70 cm.

Banjir akibat aliras air sungai yang meluap setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama tiga hari. Ratusan warga pun terpaksa mengungsi ke tempat yang aman karena rumah mereka tertutup air.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2175 seconds (0.1#10.140)