Mau Hidup Sehat, Perhatikan Tiga Makanan Paling Intoleran Terhadap Tubuh

Selasa, 25 Februari 2020 - 11:29 WIB
Mau Hidup Sehat, Perhatikan Tiga Makanan Paling Intoleran Terhadap Tubuh
Pengecekan kesehatan di Bandung Skin Centre, Jalan Ir Juanda No 106, Kota Bandung, Jawa Barat. SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Hidup sehat saat ini telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat perkotaan. Tetapi akibat kurangnya pengetahuan, tidak sedikit masyarakat justru menjalani pola hidup yang membahayakan tubuh. Misalnya, mengonsumsi makanan yang intoleran terhadap tubuh.

Dokter Spesialis Gizi Klinik A Firmansah Wargahadibrata mengatakan ada tiga jenis makanan yang menyebabkan intoleransi terhadap tubuh. Yaitu jenis gluten (seperti terigu), susu sapi dan olahannya, serta kafein dari kopi, teh, vitamin stamina, obat sleaming dan lainnya.

"Tiga jenis makanan yang paling intoleran terhadap tubuh, justru ini paling sering dimakan tubuh kita. Sumber makanan ini menjadi penyebab gangguan pencernaan seperti maag, gird, dan lainnya," kata Firmansah saat ditemui di Bandung Skin Centre, Jalan Ir Juanda No 106, Kota Bandung, Selasa (25/2/2020).

Tak hanya menyebabkan masalah pencernaan, mengonsumsi ketiga makanan itu secara berlebihan juga mengakibatkan bertambahnya kadar toksin atau racun di dalam tubuh. Racun tersebut akan mengendap di tubuh manusia. Ketiga jenis makanan itu, juga tercatat bakal menguras anti oksidan di dalam tubuh, karena sifat racunnya. (Baca juga; Capcay Kuah, Makanan Lezat dan Menyehatkan )

Hasil riset kesehatan terhadap DNA mayarakat di Indonesia dan kawasan Asia menunjukkan mayoritas risiko terhadap ketiga makanan itu. Jenis gluten, tercatat mempengaruhi kondisi kesehatan mayarakat Indonesia dan Asia sebesar 8% kategori risiko tinggi, 37% risiko sedang, dan 55% berisiko rendah.

Sedangkan makanan dari jenis susu sapi dan turunnya, akan berisiko terhadap 9 dari 10 orang mayarakat Indonesia. Sedangkan untuk makanan yang mengandung kafein, 1 dari 2 orang tercatat intoleran. (Baca juga; Kaum Hawa Musti Cerdas Memilih Produk Perawatan Kulit Wajah )

"Untuk beberapa orang yang melakukan diet atau program kesehatan tubuh lainnya, perhatikan jenis makanan yang intoleran terhadap tubuh. Kalau di klinik kami, sebelum lakukan program ada tea DNA, cek intoleransi makanan terhadap tubuh pasien, dan lainnya," bebernya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, banyak masyarakat yang menghubungkan kematian mendadak akibat jantung, yang disebabkan kolestrol. Sehingga, banyak mayarakat yang menghindari makanan berlemak dan mengonsumsi makanan tanpa digoreng.

"Tetapi ternyata setelah dicek, ternyata kolesterolnya tetap tinggi. Artinya, belum tentu kolesterol ini disebabkan oleh makanan. Jadi ada pemicu lain. Atau menandakan bahwa badan kita sedang mengalami kerusakan. Kolestrol sedang masuk pembuluh darah, jadi sel rusak," jelasnya.

Dia pun menyebut, tidak baik bila mayarakat ingin menghidari kolesterol dan menghilangkan berbagai makanan yang berminyak. Padahal, tubuh kita tetap membutuhkan lemak sebesar 20 sampai 30% dari total energi per hari.

"Sementara kalau kurangi minyak akan kurang juga vitamin A D dan lainnya. Akibatnya tidak ada detoksifikasi di hati kita. Kalau ini terjadi terus, orang akan makin tidak sehat. Bahkan menyebabkan kerusakan organ tubuh. Tergantung orang paling lemah di mana. Kalau di jantung, akan menghadapi risiko akibat jantung," imbuhnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0933 seconds (0.1#10.140)